Sulit Akses Sistem PPDB, Orang Tua Datangi Sekolah Terdekat

Kepala SMKN 2 Surabaya, Djoko Pratmodjo menjelaskan beberapa informasi terkait PPDB, salah satunya terkait tata cara pengambilan PIN online pada orang tua yang mendatangi sekolahnya.

Hari Pertama Pengambilan PIN PPDB
Surabaya, Bhirawa
Sejumlah orang tua dan calon peserta didik terpantau mendatangi sekolah pada hari pertama pengambilan Personal Indentification Number (PIN) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA/SMK di Jawa Timur. Kedatangan mereka untuk mendapatkan informasi terkait tata cara pengambilan PIN. Pasalnya, sebagian besar dari mereka mengaku sulit melakukan akses laman PPDB dan sulit dalam penentuan titik koordinat rumah.
Seperti yang dialami Sugeng yang merupakan orang tua dari salah satu calon peserta didik yang akan mendaftar di SMKN 2 Surabaya. Ia mengaku kedatangannya di sekolah ini untuk mencari info perihal PPDB. ”Karena kami belum tahu jika tahun ini menggunakan PPDB online semuanya, saya tanya ke teman saya katanya disuruh datang ke sekolah terdekat untuk cari info soal prosedur PPDB dan pengambilan PIN,” urai dia.
Dikatakannya, untuk pengambilan PIN, Sugeng dan anaknya sudah mencoba login ke laman PPDB pada jam 08.00. Namun hingga siang pihaknya masih belum bisa mengakses. ”Kami juga akan berkonsultasi soal penentuan titik koordinat. Karena kami sendiri yang diminta menentukan. Jadi takut salah,” papar dia.
Hal yang sama juga dialami calon peserta didik Muhammad Fadly. Siswa asal SMPN 2 Wonoayu ini mengaku hingga pagi tadi ia sulit melakukan akses laman PPDB. ”Tadi sudah mencoba untuk login (ppdbjatim.net). Terus belum bisa kebuka karena mungkin banyak yang akses. Sudah coba dari jam 08.00. Akhirnya datang ke sekolah untuk mencari info,” kata dia.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Surabaya, Djoko Pratmodjo menuturkan, selama masa PPDB pihaknya hanya menyedikan layanan informasi melalui media interaktif yang dipasang dihalaman depan sekolah. Dan tidak melayani pengambilan PIN di sekolah. Sebab, penentuan titik koordinat harus dilakukan oleh siswa di rumah masing – masing. ”Ada scanner juga didalamnya yang tidak bisa kami lakukan. Selain itu, karena pandemi Covid-19 kami juga menghindari kerumunan. Sesuai imbauan Kepala Dinas Pendidikan Jatim,” urainya.
Lebih lanjut, untuk hari pertama pengambilan PIN, setidaknya terdapat 200 orang yang datang untuk mencari informasi PPDB.
“Rata-rata mereka (yang datang) belum tahu kalau tahun ini PPDB full online. Kalaupun tahu, mereka akan lebih nyaman mencari info di sekolah,” lanjut dia.
Tak hanya di SMKN 2 Surabaya, dijelaskan Djoko, seluruh SMK/SMA di Surabaya sepakat untuk tidak melayani pengambilan PIN.
Terpisah, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Surabaya, Luthfi Isa Anshori menuturkan, sekolah telah diminta menyediakan nomor call center untuk bisa dihubungi masyarakat. ”Sekolah kondisi libur, yang masuk ya secara internal para operatornya. Kalaupun buka layanan ya cuma layanan informasi, kalau buka untuk pengambilan PIN nanti masyarakat berbondong – bondong ke sekolah,” urainya pada Bhirawa, Senin (8/6).
Mantan Kacabdindik Jatim wilayah Jember ini melanjutkan, orang tua bisa menginput sendiri data siswa, sementara sekolah bisa membantu. Tapi tidak dengan bertatap muka, melainkan dipandu dengan whatsapp atau telepon.
“Sekolah bisa memberikan pelayanan pengambilan PIN, tapi dengan panduan Whatsapp. Saya sarankan call center sekolah lebih dari satu nomor karena memang akan terjadi keluhan orang tua kesulitan mengambil PIN,” pungkasnya.
Namun, untuk mengurangi massa berkumpul di Sekolah mantan Kepala SMKN 1 Jember ini memberikan saran agar sekolah bisa membatasi kunjungan masyarakat ke sekolah.

Masyarakat Diminta Pastikan Jaringan Provider Lancar
Antusiasme masyarakat dalam PPDB tahun ini, di hari pertama pengambilan PIN cukup tinggi. Terbukti hingga pukul 14.14 WIB, sebanyak 41.263 orang melakukan akses pengajuan PIN. Dari jumlah ini, sebanyak 7.366 orang mendapatkan PIN.
Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim, Alfian Majdie mengungkapkan, di hari pertama pengambilan PIN, banyak masyarakat yang mengeluhkan sulitnya mengakses laman ppdbjatim.net. Hal itu karena masalah jaringan dari provider.
“Bahkan jika lulusan SMP sebanyak 571.228 siswa melakukan akses bersama dan detik yang sama mereka akan dengan mudah dalam mengakses. Asal berada di daerah paling aman yang sinyalnya bagus. Karena kami menggunakan kapasitas server 64 core. Bahkan mulai pukul 07.00 sampai 21.00 kami memakai 128 core. Ini sudah mencukupi,” ujarnya.
Sayangnya, jika pengunjung situs PPDB berada pada lokasi dengan jaringan yang sulit mereka akan kesulitan membuka laman. Dan kekhawatiran orang tua biasanya timbul setelah kesulitan membuka laman selama lima menit.
“Mereka merasa panik saat proses membuka laman lama. Jadi mohon jika kesulitan mengakses laman ppdbjatim.net pastikan daerahnya apakah tercover sinyal atau tidak. Jika masih kesulitasan solusinya update lokasi. Atau restart lokasi ke mode pesawat dan dikembalikan lagi,” urainya.
Sementara itu, jika ada masyarakat yang terbatas secara fasilitas gadget maka masyarakat bisa menghubungi call center sekolah maupun call center Dindik Jatim agar dipandu dalam mengakses pengambilan PIN PPDB.
“Kami tidak membuka layanan pengambilan PIN di sekolah karena mengutamakan protokol kesehatan bagi anak-anak. Agar mereka minim melakukan kontak dibluar rumah,” papar dia.
Diakui Alfian, sebanyak 2.662 berkas salah juga terjadi di hari pertama pengambilan PIN PPDB pada Senin (8/6). Itu karena banyak masyarakat yang belum melengkapi persyaratan domisili, selain itu KK kurang dari satu tahun.
“Padahal KK ini wajib. Sehingga kami minta masyarakat yang KK nya tidak ada untuk segera mengurus. Jika kurang dari setahun, kami minta untuk melampirkan domisili yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tinggal ditempat itu selama setahun dari kelurahan dan RT. Begitupun kalau yang bersangkutan pindah rumah,” pungkasnya.
Sementara itu, proses pengambilan PIN akan berlangsung mulai tanggal 8 hingga 20 Juni 2020. Setelah itu, masyarakat bisa melakukan pendaftaran di tahap I untuk jalur afirmasi, perpindahan tugas orang tua, dan jalur prestasi lomba pada 15 – 16 Juni 2020. Sedangkan untuk tahap kedua jalur zonasi pendaftaran akan dimulai pada 13 hingga 20 Juni 2020. [ina]

Tags: