Sumbangan Sepeda dari Alumni, Mau Pinjam Harus Jadi Anggota

1-kampus-sepedaSerius Jadi ‘Kampus Bersepeda’
Kota Surabaya, Bhirawa
Kampanye cinta lingkungan semakin banyak menarik minat masyarakat. Mulai dari gerakan menanam pohon, pemanfaatan limbah, hingga mengembalikan budaya bersepeda menjadi pilihan. Tak ingin ketinggalan, perguruan tinggi pun ambil bagian. Seperti di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), berawal dari sepeda sumbangan, kini menasbihkan diri menjadi ‘Kampus Bersepeda’.
Peluncuran program ‘Kampus Bersepeda’ di ITS sudah berlangsung sekitar dua pekan lalu. Mahasiswa, dosen, dan karyawan jadi sasarannya. Mereka diminta kembali akrab dengan masa lalu, saat kendaraan bermotor belum terlalu populer, polusi udara belum begitu tercemar dan cuaca belum sepanas saat ini. Masa-masa itu adalah masa di mana sepeda onthel masih jadi pilihan. Tanpa asap knalpot, tanpa bahan bakar, dan jauh lebih sehat bagi tubuh.
Untuk menggalakkan program semacam itu, bukan hal yang sulit bagi ITS. Berawal dari sumbangan sepeda yang dikumpulkan dari alumni dan didukung kesadaran cinta lingkungan, itu sudah cukup. “Kami sudah memiliki 300-an sepeda sumbangan dari alumni dan mitra industri. Tapi masih kami luncurkan secara bertahap. Ini karena kita perlu uji coba dulu selama 4 sampai 6 bulan ke depan,” kata Rektor ITS Prof Triyogi Yuwono kemarin.
Ia menjelaskan program ‘Kampus Bersepeda’ bisa diikuti siapa saja. Asalkan mau mendaftar terlebih dulu dengan mengisi formulir permohonan yang diunduh melalui website its.ac.id. Setelah itu, menyerahkan fotokopi Kartu Identitas dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) ITS yang masih berlaku. “Kalau sudah mendaftar, mereka akan tercatat sebagai member alias anggota yang dapat meminjam dan mengembalikan sepeda pada shelter yang ada di beberapa lokasi kampus,” katanya.
Jam layanan penggunaan sepeda kampus adalah pukul 06.00 sampai dengan pukul 16.00 pada hari yang sama. Apabila melebihi waktu penggunaan, maka penyerahan sepeda kampus diserahkan di Posko SKK Pusat. “Kami akan menyediakan beberapa shelter peminjaman dan pengembalian sepeda, bahkan nantinya juga ada shelter reparasi sepeda. Kalau sukses, maka ratusan sepeda akan dapat dipakai,” katanya.
Menurut dia, program ini akan mendukung jalur dan shelter sepeda yang sudah ada di ITS sejakĀ  2012 lalu. Tapi setelah setahun lebih, baru bisa disiapkan sepeda dalam jumlah banyak. “Semuanya berkat penggalangan donasi dari kalangan alumni dan mitra industri. Dengan ini, semoga ITS akan benar-benar ramah lingkungan,” katanya.
Bagi Ketua Umum IKA ITS Jakarta Raya Adi Prasetya, jumlah sumbangan sepeda yang diberikan para alumni saat ini hanyalah sebagai awalan. Karena untuk selanjutnya, alumni-alumni lain diyakininya akan tertarik dan memberikan sumbangan sesuai dengan kebutuhan ITS. “Yang kami tahu 100 unit itu masih sangat kurang, kami hitung paling tidak ITS ini butuh 600 unit sepeda, jadi nantinya akan kami tambah lagi hingga terpenuhi,” ungkapnya.
Adi berharap awalan ini dapat memancing kepedulian para alumni terhadap almamater tempat mereka belajar dulu. Menurutnya, ITS memiliki peran sangat besar atas kesuksesan maupun kemapanan karir yang sekarang mereka miliki. “Untuk itu, kami ingin memberi sesuatu yang bermanfaat bagi ITS,” lanjut Adi.
Selain harapannya kepada alumni, Adi juga memiliki harapan untuk ITS. Ia mewakili alumni ITS yang lain berharap agar nantinya apa yang telah diamanahkan ke ITS tersebut dapat tersampaikan dengan baik, tepat sasaran, dan selalu dijaga. “Perawatannya jangan sampai lupa,” imbuhnya. [tam]

Tags: