Sumenep Batik Festival Dihadiri Putri Indonesia-Desainer Internasional

Salah satu peserta lomba fashion on the street.

Sumenep, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Sumenep menggar Batik Festival 2017. Dalam kegiatan yang di lakukan dalam rangka menyambut Visit Sumenep 2018 ini dihadiri Putri Indonesia tahun 2016, Kezia Roslin Cikita Warouw dan desainer Internasional, Anas Khairunnas.
Penanggungjawab even Sumenep Batik Festival, Edi Rasyadi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari mempromosikan Visit Sumenep 2018 ke dunia Internasional, sekaligus memberitahukan kepada seluruh masyarakat bahwa Sumenep memliki potensi batik yang merupakan budaya peninggalan leluhur. “Kegiatan ini kami lakukan dalam rangka memberitahukan kepada masyarakat bahwa Sumenep memiliki potensi batik yang bisa dikembangkan,” kata Edi Rasyadi.
Edi yang juga Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep juga menerangkan, dalam even “Sumenep Spektakuler” yang digelar pada hari Sabtu (9/12). Ini untuk juga digelar lomba fashion on the street, Batik Fashion Competition, design fashion batik, dan batik art competition. “Untuk menyemarakkan kegiatan ini kami hadirkan putri Indonesia 2016 dan desainer internasional,” ucapnya.
Sementara itu, Putri Indonesia tahun 2016, Kezia Roslin Cikita Warouw mengaku senang bisa hadir ditengah-tengah kegiatan Sumenep Batik Festifal. Selain bisa bertemu dengan warga Sumenep juga bisa mengetahui potensi batik Madura, terutama Sumenep yang memiliki corak berbeda dengan batik didaerah lain. “Saya ke sini dalam rangka festifal batik 2017. Saya senang sekali bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini,” jelas Kezia.
Perempuan kelahiran Jakarta, 18 April 1991 ini mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki di ujung timur pulau Madura ini. Ia berharap potensi batik Sumenep ini perlu dikembangkan lagi. “Potensi batik di Sumenep ini sangat luar biasa. Kalau corak tidak perlu diragukan lagi, tinggal bagaimana mempromosikan lebih intens lagi agar bisa dikenal di dunia nasional dan internasional,” jelasnya.
Sedangkan Anas Khairunnas yang merupakan putra daerah Kabupaten Sumenep kelahiran 14 Januari 1989 itu menambahkan, corak batik Sumenep tidak kalah dengan didaerah lain. Hanya saja promusi yang dilakukan masih kurang sehingga kurang dikenal oleh banyak orang utamanya diluar jawa. “Tinggal promosinya yang perlu ditingkatkan agar batik Sumenep ini lebih dikenal dan bisa bersaing diluar Madura,” kata Anas. [sul]

Tags: