Sumenep Targetkan PAD Pariwisata Naik

Ombak di Pantai Sine Tulungagung selalu membesar saat perubahan musim.

Sumenep, Bhirawa
Pemkab Sumenep, Jawa Timur menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pariwisata tahun 2014 ini naik sekitar 15 persen dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Sekretaris Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sumenep Agus Rachman, Selasa, target PAD untuk tahun anggaran 2014 di sektor pariwisata sebesar Rp230 juta. “Tahun lalu, target kami hanya Rp200 juta, tapi sekarang menjadi Rp250 juta,” terang Agus Rachman, Selasa (1/4).
Ia menjelaskan, target tersebut direncanakan bersumber dari tiga objek wisata, yakni Pantai Wisata Lombang, Pantai Slopeng, dan Museum Keraton Sumenep. Tiga objek wisata tersebut selama ini menjadi andalan Pemkab Sumenep. “Untuk Pantai Wisata Lombang kami menargetkan mendapatkan PAD Rp54,6 juta, Slopeng Rp54,6 juta, dan Museum Kraton Sumenep Rp54,8 juta,” tuturnya.
Pantai Lombang adalah salah satu pantai yang terletak di sebelah timur Kabupaten Sumenep, sekitar 25 kilometer dari pusat kota itu, tepatnya di Kecamatan Batang-Batang. Pantai ini merupakan salah satu objek wisata alam unggulan di Kabupaten Sumenep. Di pantai ini, selain deburan ombak yang cukup tenang dan pasir putih yang sangat halus, para pengunjung juga akan disuguhi dengan rimbunnya pohon cemara udang yang berjajar mengikuti garis bibir pantai.
Pantai Slopeng ini terletak di Kecamatan Dasuk, sekitar 21 kilometer dari Pusat Kota Sumenep. Pantai ini memiliki ciri khas tersendiri, yakni hamparan pasirnya menggunung, berhias pohon siwalan, pohon kelapa dan juga cemara udang. Sehingga para wisatawan dapat menikmati keindahan laut pantai utara di Pulau Madura itu dari bukit-bukit pasir yang menggunung itu.
Sedangkan museum Keraton Sumenep, terletak di pusat kota, yang dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Sumolo I tahun 1762. Bangunan keraton ini mempunyai corak budaya Islam, Tiongkok dan Eropa.
Di dalam keraton terletak peninggalan-peninggalan bersejarah seperti Pendopo Agung, kantor Koneng, dan bekas Keraton Raden Ayu Tirto Negoro yang saat ini dijadikan tempat penyimpanan benda-benda kuno.
Pendopo Agung sampai saat ini masih dipakai sebagai tempat diadakannya acara-acara kabupaten seperti penyambutan tamu negara, serah terima jabatan pemerintahan dan acara kenegaraan lainnya. Sedangkan kantor Koneng yang berarti kantor raja dahulu adalah ruang kerja Sultan Abdurrachman Pakunataningrat I selama masa pemerintahannya tahun 1811 sampai 1844 Masehi.
Selain ketiga ruangan tersebut di kompleks keraton terdapat Taman Sare, yaitu tempat pemandian putri raja yang masih terlihat asri dan indah sampai sekarang.
Bagian lain dari keratin Sumenep adalah pintu gerbang Labang Mesem, yang artinya pintu/ gerbang tersenyum yang melambangkan keramahtamahan masyarakat Sumenep terhadap setiap orang yang datang ke keraton. Museum terbagi menjadi tiga bagian yang terletak di depan/luar keraton dan di dalam keraton.
Bagian pertama, di luar keraton, adalah tempat menyimpan kereta kuda/ kencana Kerajaan Sumenep dan kereta kuda pemberian ratu Inggris, yang sampai sekarang masih dapat dipergunakan dan dikeluarkan pada saat upacara peringatan hari jadi kota Sumenep.
Bagian kedua dan ketiga terdapat di dalam keraton Sumenep, yang di dalamnya menyimpan alat-alat untuk upacara mitoni atau upacara tujuh bulan kehamilan keluarga raja, senjata-senjata kuno berupa keris, clurit, pistol pedang bahkan semacam samurai dan baju besi untuk perang, al-Qur’an yang ditulis oleh Sulta Abdurrachman.
Selain itu, juga guci dan keramik dari Tiongkok yang menggambarkan bahwa pada saat itu terjalin hubungan yang erat antara Kerajaan Sumenep dan Kerajaan Cina, patung-patung/arca, baju kebesaran Raja/Sultan, sampai tulang/fosil ikan paus yang terdampar di pantai Sumenep pada tahun 1977.
Museum ketiga disebut juga museum Bindara Saod karena pada zamannya tempat itu adalah tempat Bindara Saod menyepi, maka disebut juga dengan Rumah penyepian Bindara Saod. Terdiri lima bagian yaitu teras rumah, kamar depan bagian timur, kamar depan bagian barat, kamar belakang bagian timur dan bagian barat. [sul.ant]

Rate this article!
Tags: