Sumsel Utus Tiga Atlet Ke Piala Kasad

Palembang, Bhirawa
Sumatera Selatan mengutus tiga orang karateka ke Piala Kasad di Semarang, Jawa Tengah, 4-6 April 2014, kata Sekretaris Umum Federasi Karate-do Indonesia Provinsi Sumsel Husni Yoesoef.
“Sumsel hanya mengirimkan tiga orang atlet, yakni mereka yang berpeluang meraih medali mengingat dana sangat terbatas. Sebelumnya, Forki mengajukan delapan orang atlet, namun akhirnya yang disetujui KONI hanya atlet yang tergabung dalam program menuju PON Jabar,” kata Husni di Palembang, Kamis.
Ia menyebutkan, ke-3 atlet itu, Ira Maya Sofa, M Riza Pradipta, dan Wulan yang terpilih karena meraih medali pada kejuaraan nasional dan Pekan Olahraga Nasional.
“Ira akan turun pada nomor kata, Reza pada kumite -67 kg, dan Wulan pada kumite putri -80 kg,” ujar anggota dewan guru ini.
Terkait target, penyandang DAN VI IKGA ini menyatakan tidak membebani atlet meraih medali mengingat ajang Piala Kasad merupakan kejuaraan bergengsi para karateka dalam negeri.
“Harapan tentunya tertumpu pada Ira dan Reza, mengingat Wulan masih butuh banyak jam terbang. Tapi, tidak menutup kemungkinan, Wulan juga berprestasi mengingat karate adalah olahraga tidak terukur,” katanya.
Ia menambahkan bahwa saat ini Forki Sumsel fokus dalam meningkatkan prestasi atlet untuk mengembalikan kejayaan prestasi pada kancah nasional.
Pada PON 2008, Sumsel mampu meraih satu perak atas nama Meilina, dan satu perunggu melalui Ira Maya Sofa. Namun pada PON di Riau tahun 2012 mengalami kemerosotan menjadi hanya satu perunggu melalui Ira.
“Penurunan prestasi ini tentunya menjadi keprihatinan pencinta olahraga karate di Sumsel, sehingga dalam tiga tahun ke depan akan benar-benar fokus menyiapkan atlet PON XIX di Jawa Barat tahun 2016,” ujar pengurus KONI Sumsel ini Karateka muda Sementara itu, Pelatih Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) Karate Sumsel Alfatah Lukman mengatakan kurang berbicaranya atlet senior itu tidak berlaku untuk kelompok junior.
Menurutnya, karateka muda Sumsel mulai diperhitungkan menyusul keberhasilan meraih medali emas pada Kejurnas antar-PPLP di Gorontalo, 6-10 November 2013.
“Sumsel kini mulai diperhitungkan, berbeda dengan beberapa tahun lalu. Tentunya hal ini patut disyukuri dan menjadi cambuk untuk meningkatkan prestasi,” kata di Palembang, Rabu.
Ia mengemukakan pada Kejurnas antar-PPLP itu, Sumsel meraih emas atas nama Regitta Rinjani pada nomor kata perorangan putri kelompok SMP, dan dua medali perunggu atas nama Maya Pratama pada kata perorangan putri kelompok SMA, dan Indah Lestari pada kelas kumite -53 kg putri pada kelompok SMP.
Sementara, seorang atlet yakni Wildan Setiawan harus terhenti pada babak perebutan perunggu kelas kumite -68 kg putra kelompok SMA.
“Dari empat atlet yang dikirim mampu meraih satu emas dan dua perunggu, sementara seorang atlet yang gagal menyumbangkan medali tidak bisa dikatakan menuai hasil buruk karena terhenti pada babak empat besar,” mantan atlet Sumsel ini.
Ia menerangkan bahwa berdasarkan hasil itu, Sumsel masuk dalam kekuatan baru karate di Indonesia bersama Aceh, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara. Sementara provinsi yang masih bercokol pada peringkat atas yakni Sulawesi Selatan dan Jawa Barat.
“Asalkan dibina secara berkesinambungan, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan mampu mengimbangi kekuatan Sulsel dan Jabar,” ujar mantan atlet Sumsel ini. [ant]

Rate this article!
Tags: