Sumur Bor Andalan Petani Jagung Pertahankan Tanaman Tetap Hidup

Mojokerto, Bhirawa
Kemarau panjang ternyata tidak menyurutkan petani di Desa Plososari Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, untuk tetap bertanam jagung di lahan yang dimilikinya.
Hal ini tampak kerja keras para petani dalam merawat dan mengairi tanaman jagung. Meski air sungai sudah tidak ada lagi. Bahkan dasar sungaipun sudah mengering, mereka tidak menyerah, untuk mendapatkan air guna mengairi tanamnanya agar tetap bisa panen.
Andalannya tidak lain, membuat sumur bor di pematang sawah.
Dari sumur inilah yang menjadi andalan untuk mendapatkan air, meski harus memompa lebih dahulu dan mengeluarkan biaya besar. Sebagaimana dilakukan salah satu anggota poktan Sumbertani bernama sholikin warga Dusun Kedungklotok Desa Plososari Kecamatan Puri ini,
Sholikin kepada bhirawa rabu 16/10/2019 mengaku setiap 5 hari sekali harus mengairi tanaman jagungnya yang berusia 70 hari di lahan 0,6 ha miliknya dengan deasel untuk menyedot air di sumur bor yang dibuatnya 6 bulan lalu. Meski harus mengeluarkan biaya lumayan banyak, Karena Ini cara satu satunya untuk mendapatkan air guna kelangsungan hidup tanamannya supaya bisa panen.ya, dilakukan bersama petani lain. Jelas sholikin.
Babinsa Koramil 0815/04 Puri Kodim 0815 Mojokerto Sertu Imran yang turun langsung mendampingi dan membantu pengairan lahan jagung mengatakan, ta naman jagung umumnya ditanam di lahan kering/ladang dan sawah. Agar hasil panen meningkat maka dibutuhkan suplay air yang cukup bagi tanaman jagung pada masa pertumbuhan, masa berbunga dan masa pengisian dan pematangan biji.
Karena saat ini musim kemarau yang panjang, untuk antisipasi kekeringan pada tanaman akibat ketidakcukupan pasokan air maka, disiasati dengan pompanisasi dengan memanfaatkan sumur bor yang sudah tersedia di sawah atau ladang masing masing petani.jelas imran.
Sementara itu, Danramil 0815/04 Puri Kapten Arh Supriyono mengungkapkan, kehadiran Babinsa di tengah-tengah petani harus mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan produksi pertanian di desa binaan sebagai bentuk dukungan dalam pencapaian ketahanan pangan. “Bila hasil panen meningkat maka dengan sendirinya menambah pendapatan para petani itu sendiri,” tutupnya. ( min).tampak dalam foto seorang petani sedang mengairi tanaman jagung dengan memompa air dari sumur bor yang dibantu Babinsa setempat [min]

Tags: