Sumur di Belakang Tempat Imam Musala An-Nur, di Prediksi Berusia Ratusan Tahun


Musholla An-Nur yang didalamnya ada sebuah sumur (persegi) yang diprediksi telah berusia ratusan tahun, Selasa (14/05). [Arif Yulianto]

Dipercaya Dapat Sebagai Perantara Penyembuhan Penyakit
Jombang, Bhirawa
Biasanya sumur ditempatkan dibelakang atau terkadang didepan rumah agar warga bisa mengambil airnya dengan mudah. Namun jika berkunjung ke Musala An-Nur di Dusun Mancar Santren, Desa Mandar, Kecamatan Peterongan, Jombang justru ada pemandangan menarik karena ada sumur berbentuk kotak berada di belakang tempat imam.
Inilah uniknya musala An-Nur di Dusun Mancar Santren, Desa Mandar, Kecamatan Peterongan, Jombang jika dibandingkan dengan musala yang lain pada umumnya. Pasalnya di dalam musala yang berukuran sekitar 10 X 12 meter tersebut terdapat sebuah sumur yang diprediksi telah berusia ratusan tahun. Posisi sumur berada di belakang imam atau saf pertam. Meski begitu, keberadaan sumur ini tidak mengganggu proses ibadah bagi jamaah Musala.
Saat ini, sumur tersebut di buatkan bibir berbentuk persegi berukuran sekitar 80 X 70 centimeter dengan tinggi sekitar 40 centimeter dari keramik musala. Hari Mulyono (47) salah seorang warga setempat yang rumahnya berada di sebelah utara musala menuturkan, sebelum sumur itu diketahui keberadaannya di dalam musala, saat ia melakukan riyadhoh, ia sempat mendapatkan petunjuk berupa mimpi di mana ada empat perempuan mengatakan kepadanya bahwa ada sumur di sekitar musala.
“Awalnya tidak saya hiraukan, terus ada seorang kyai dari Ngoro, datang ke rumah. Terus saya dipanggil ke pondok Ngoro, dikasih tahu kalau di musala itu ada sumur yang minta di bongkar layaknya sumur yang lain. Kan waktu itu tertutup, baru kemudian dibongkar terus terwujud sebuah sumur,” tutur Hari Mulyono saat menceritakan kepada wartawan kejadian yang dialaminya sekitar tahun 2006 silam itu, Selasa (14/05).
Hari Mulyono menambahkan, meski telah ditemukan adanya sumur di dalam musala, namun dirinya maupun warga sekitar lainnya tidak mengetahui secara persis nama maupun cerita sebenarnya tentang sumur itu. Dulu sebelum ditemukan, di posisi sumur, masih berbentuk dataran.
“Waktu itu Buyut Pingi, buyut saya itu juga ndak tahu umur (sumur) nya, kira-kira ada ratusan tahun,” tuturnya lagi.
Terkait sumur ini, Hari menambahkan berdasarkan cerita yang diperolehnya, dulu, pernah ada seorang alim bernama Mbah Nur Muhammad, seorang pendatang yang singgah di musala tersebut yang masih berbentuk gubug. kemudian juga berhembus cerita bahwa, Buyut Pingi yang merupakan buyut dari Hari Mulyono, pernah mendirikan musala angkring (panggung) yang posisinya juga berada di tempat itu sebelum ada Musala An-Nur saat ini.
Diceritakannya lagi, bagi keluarganya maupun warga sekitar, air yang ada di sumur di belakang imaman Musala An-Nur itu dipercaya dapat sebagai perantara penyembuhan penyakit. “Banyak yang minta airnya, tidak tahu (untuk) sakit apa, buat obat katanya,” pungkasnya. [Arif Yulianto]

Tags: