Sungai di Kelurahan Wonocolo, Dibiarkan Hitam dan Bau

Sidoarjo, Bhirawa
Pemkab Sidoarjo dinilai masih belum serius dalam menindaklajuti kasus pencemaran lingkungan di wilayahnya. Salah satunya, pencemaran yang terjadi di Kali Mir yang melewati wilayah Kelurahan Wonocolo Kec Taman, yang sudah berlangung bertahun-tahun hingga saat ini.

Dikatakan oleh Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Wonocolo, Faridz, beberapa tahun lalu memang sudah dilakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait. Namun hingga saat ini tidak ada tindak lanjutnya.

Menurut Farid, warga Kelurahan Wonocolo sudah tidak tahan dengan pencemaran Kali yang melewati tempat tinggalnya. Beberapa saat, warga kelurahan pernah sampai melakukan unjuk rasa. Namun emosi warga masih bisa ditahan, karena mendapat penjelasan dari pihak Pemerintah.

“Namun nyatanya, sampai saat ini tetap tidak ada tindak lanjut,” ujar Farid, Kamis (18/3) kemarin.

Akibat limbah yang masuk ke Kali Mir, warna air di Kali itu berubah menjadi hitam pekat. Juga ditambah aroma bau menyengat yang tidak sedap.

Menurut penuturan Farid, penyebabnya, yang pertama adalah Kali itu kini beralih fungsi. Yang awalnya untuk pengairan, kini menjadi aliran pembuangan limbah-limbah dari pedagang di Pasar Taman . Kedua, juga telah menjadi tempat pembuangan limbah dari usaha tempat pemotongan ayam di wilayah itu.

Menurut penjelasan Farid, instansi di Pemkab Sidoarjo yang terkait, tidak mungkin tidak tahu kondisi yang terjadi pada Kali Mir tersebut. Karena masalah yang terjadi sudah bertahun-tahun. Misalnya dari DLHK, Dinas PUBM dan SDA, Satpol PP, Dinas Perindag , Dinas Kesehatan, bahkan kalangan DPRD Sidoarjo juga.

“Karena dampak limbah, warga kelurahan yang tinggal tidak jauh dari Kali ini, sama sekali tidak bisa memakai sumur mereka. Apakah itu untuk cuci atau mandi dan sebagainya. Semuanya harus membeli air. Karena air Kali telah merembes ke sumur-sumur penduduk,” katanya.

Menurut penjelasan Faridz, Kali Mir ini mengalir melewati 4 kelurahan di Kec Taman. Diantaranya paling hulu adalah Kelurahan Neglom, Wonocolo, Bebekan dan Ketegan. Namun yang paling parah adalah di Kelurahan Wonocolo.

Sepanjang melewati 4 kelurahan itu, panjang Kali ini diperkirakan kurang lebih ada 2 km. Yang melewati Kelurahan Wonocolo diperkirakan ada 900 an meter. Lebar Kali ini dulunya ada 4 meteran, kini menyusut hingga menjadi 2 meteran karena banyak alih fungsi dijadikan bangunan liar.

Menurut penuturan Kepala Kelurahan Wonocolo, Kec Taman, Drs Nur Cholis, yang harus segera dibenahi pada Kali Mir ini adalah masalah limbahnya. Karena jelas akan bisa mendatangkan penyakit kepada warga. Kedua, masalah normalisasi. Sebab karena kondisinya yang dangkal, pada saat hujan turun dengan lebat dan derasnya, air Kali Mir ini meluap sehingga menimbulkan banjir pada wilayah sekitarnya. (kus)

Tags: