Sungai Klinter Tercemar, Wabup Nganjuk Turun Tangan Ambil Sampel Air

Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi memeriksa kondisi unit pengolahan limbah milik PT Jaya Kertas yang dituding sebagai biang pencemaran Sungai Klinter. [ristika/bhirawa]

Nganjuk, Bhirawa
Warga di Kecamatan Kertosono, Baron dan Patianrowo, mengeluhkan bau busuk dari aliran Sungai Klinter. Muncul dugaan, bau busuk tersebut bersumber dari limbah pabrik PT Jaya Kertas Kertosono yang langsung dibuang ke sungai tanpa ada pengelolaan terlebih dahulu.
Untuk wilayah Kecamatan Kertosono yang paling terdampak adalah Desa Kepuh, Nglawak, Lambangkuning dan Pelem. Sedangkan untuk Kecamatan Baron Desa Kemaduh. Kemudian dan untuk Kecamatan Patianrowo adalah Desa Pisang.
Di Desa Kepuh ditemukan banyak ikan sungai yang mati mengambang, sementara bau menyengat yang membuat warga sesak nafas sangat dirasakan pada malam hari. Arifin, warga setempat, menjelaskan bahwa bau tidak sedap diduga berasal dari limbah PT.Jaya Kertas yang di buang ke Sungai Klinter. “Setiap musim kemarau, bau tak sedap seperti ini pasti selalu terjadi,” papar Arifin.
Bila kondisi bau tak sedap yang berasal dari penecemaran sungai Klinter tersebut dibiarkan, maka dapt dipastikan kesehatan warga sekitar akan terganggu. Selain itu ekosistem sungai Klinter juga akan rusak.
Menanggapi keluhan warga di sepanjang Sungai Klinter terkait limbah pabrik kerta PT Jaker Kertas Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi melakukan sidak ke PT Jaya Kertas. Didampingi Kapolres Nganjuk AKBP Handono Subiakto , Dandim 0810/Nganjuk Letkol kav Joko Wibowo, Marhaen Djumadi melihat langsung unit pengolahan limbah PT Jaya Kertas.
Saat melakukan peninjauan di unit pengolahan limbah, memang kondisi seperti wajar dan tidak ada limbah cair yang bau. Namun demikian, Wabup Marhaen juga memperintahkan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengambil sampel air di Sungai Klinter.
“Harus ada konsultan agar limbah PT Jaya Kertas tidak berbau,” ungkap Kang Marhaen. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk pada akhirnya mengambil sample air di Sungai Klinter di Desa Kemaduh Kecamatan Baron, untuk di lakukan uji laboratorium.
Pengambilan sample air sungai untuk mengetahui kandungan limbah cair yang diduga berasal dari pabrik kertas untuk diuji di laboratorium.
“Setelah mengambil sample di sungai, kami juga mengambil sample ke PT Jaya Kertas,” terang Suwelo petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk.
Sementara ditempat berbeda, Aman Santoso Humas PT Jaya Kertas mengatakan, sesuai prosedur sudah melakukan proses pengolahan limbah tersebut di unit pengolah limbah yang dimiliki oleh perusahaan. Bahkan secara rutin setiap bulannya pihak Dinas Lingkungan Hidup mendatangi pabrik untuk melakukan pemeriksaan limbah.
Selain itu, ditegaskan Aman bahwa setiap tahun, pihak pabrik juga mengeluarkan anggaran pembersihan sungai untuk 4 desa yang dilalui aliran Sungai Klinter. “Setiap tahun dana untuk kebersihan sungai itu, kami berikan. Supaya sungai bersih dan tidak ada limbah yang mencemari sungai,” tandas Aman Santoso.n [ris]

Tags: