Sungkono : Pilih Pemimpin Jangan Mudah Tergiur Pemberian

Anggota MPR RI, H Sungkono, dalam sosialisasi 4 pilar.

Sidoarjo, Bhirawa
Masyarakat harus bekerja keras, untuk menjaga ketahanan ekonomi dan kedaulatan negara. Jangan sampai bangsa Indonesia menjadi lemah sehingga mudah dipermainkan bangsa-bangsa lain.
Anggota MPR RI, H Sungkono, dalam Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, di Desa Krembung, Selasa (24/4) malam, mengingatkan bahwa ketimpangan sosial dan masih tingginya angka kemiskinan harus diwaspadai. Ada skenario dari kekuatan ekonomi asing yang ingin menguasai sumber ekonomi dan alam Indonesia, ada beberapa pulau sudah jadi milik orang asing. ”Kalau kita tidak serius menjaga tanah air kita, lambat laun aset Indonesia sudah pindah tangan ke orang lain,” ujarnya.
Anggota Fraksi PAN ini menyebut 300 pengusaha kaya dominan menguasai sumber ekonomi Indonesia. Perbankan yang dimiliki bukan untuk membantu pengusaha lemah, tetapi justru simpanan masyarakat yang dititipkan di bank itu diinvestasikan untuk mendanai perusahaan pengusaha itu.
”Sebenarnya pola pemilik bank, memutar dana simpanan untuk investasi perusahaannya itu sudah lama. Dan strategis ekonomi begini hanya menguntungkan yang sudah kaya saja. Sementara mayarakat kecil pemilik UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) tidak mendapat bantuan,” terangnya.
Di atas 300 konglomerat itu masih ada sembilan pengusaha top yang disebutnya sebagai sembilan naga. Sejatinya sembilan naga yang menguasai sumber ekonomi mulai dari tambang, perkebunan, perbankan, property dan sebagainya. Ia mengajak, perlunya masyarakat berpikir keras dan kerja keras untuk menjaga aset negara agar tidak dikuasai oleh hanya segelintir orang saja.
Sungkono juga prihatin melihat penguasaan lahan ratusan hektar oleh pengusaha kuat. Bahkan di Sidoarjo juga terjadi seperti itu, di Kec Jabon saja ada lebih 200 hektar lahan dikuasai pengusaha untuk. Lalu di Porong yang kepemilikannya dilakukan dengan mengindahkan peraturan daerah.
Semantara di tahun politik seperti saat ini, Sungkono meminta masyarakat hendaknya berhati-hati dalam memilih pemimpin. Jangan mudah tergiur dengan pemberian jilbab, sajadah dan uang recehan. Memilih pemimpin itu yang amanah. Ke depan, akan menghadapi pemilihan gubernur, anggota dewan, Pilpres. Dan dua tahun berikutnya pemilihan Bupati Sidoarjo. ”Pilihlah presiden, Gubernur Jatim dan Bupati Sidoarjo yang kelak bisa mensejahterakan rakyat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak NU dan Muhamadiyah bersatu, melepaskan sekat-sekat tidak perlu. ”Masak urusan bancakan dan tahlilan saja harus membuatnya berbeda,” tanyanya. Yang mau tahlilan silahkan yang mau sholawatan juga monggo. Yang tidak menjalankan tahlilan dan diba’an juga silahkan. Pokoknya harus saling menghormati.
Islam, menurut Sungkono adalah agama penuh toleran. Tidak ada bangunan Gereja di Krembung yang dimasalahkan. Semua boleh ibadah sesuai keyakinan masing-masing. [hds]

Tags: