Surabaya Relokasi Dua SMP Negeri

Gedung sekolah baru yang akan menjadi tempat relokasi SMPN 46 Surabaya terletak di Jalan Mayjend Sungkono. Hingga kini pengerjaan gedung masih dalam tahap finishing, Rabu (29/7).

Gedung sekolah baru yang akan menjadi tempat relokasi SMPN 46 Surabaya terletak di Jalan Mayjend Sungkono. Hingga kini pengerjaan gedung masih dalam tahap finishing, Rabu (29/7).

Dindik Surabaya, Bhirawa
Dua lembaga SMP negeri di Kota Pahlawan ini bakal menjadi sasaran relokasi Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya. Kedua sekolah tersebut ialah, SMPN 24 dan SMPN 46. Masing-masing mempunyai alasan berbeda sampai harus direlokasi.
Relokasi SMPN 24 dilakukan lantaran sekolah yang semula berada di Kompleks Marinir di kawasan Balas Klumprik, Wiyung ini terdampak pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB). Sekolah ini akan dipindah ke kompleks Perumahan  Kebraon. Sementara SMPN 46, direlokasi lantaran sebelumnya berada dalam satu lokasi dengan SDN Pakis VIII Surabaya di Jl Bintang Diponegoro.
“Tahun ajaran baru ini semua siswa dan guru SMPN 24 sudah menempati gedung baru karena pembangunannya sudah tuntas,” tutur Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Eko Prasetyoningsih, Rabu (29/7).
Sementara untuk SMPN 46, relokasi rencananya akan dilakukan secara bertahap mulai, Kamis (30/7) hari ini. Pada tahap pertama ini, relokasi akan dilakukan untuk siswa kelas VII setelah mereka mengikuti Layanan Orientasi Siswa (LOS). LOS selama tiga hari lalu masih dipusatkan di sekolah lama dan akan menempati sekolah baru yang terletak di Jalan Mayjend Sungkono.
Sekolah yang semula berada dalam satu lingkungan dengan SDN ini dinilai tidak bisa dilakukan pengembangan. Sehingga Pemkot Surabaya perlu mencarikan lahan baru. “Pembangunan gedung baru untuk SMPN 46 belum tuntas semua, jadi pindahnya bertahap. Besok (hari ini, red) baru kelas VII dulu,” ungkap Eko.
Dia menjelaskan, diperkirakan pembangunan SMPN 46 di lokasi baru tuntas akhir tahun ini. Sekitar Januari tahun depan, semua siswa kelas VIII dan IX serta guru-gurunya dipindah ke lokasi anyar. “Pemilihan lahan untuk relokasi sekolah masih berdekatan, jadi tidak masalah,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMPN 46 Surabaya Dini Hastanti membenarkan bila sekolahnya akan direlokasi. Di lokasi baru saat ini sudah tersedia tujuh ruang untuk siswa kelas VII yang akan menempatinya. Sebanyak tujuh kelas yang pindah, masing-masing kelas terdiri atas 38 siswa.
Dini mengapresiasi langkah Dispendik Surabaya yang merelokasi SMPN 46. Pasalnya, ini untuk menghindari rebutan kelas dengan siswa dari SDN Pakis VIII yang menempati satu lokasi dengan SMPN 46. Selain itu, dengan pemindahan ini, kegiatan siswa SMPN 46 tidak lagi terbatas. “Kalau jadi satu dengan SDN kan kegiatan anak-anak SMP jadi terbatas. Dengan memiliki gedung sekolah dan lahan sendiri, aktivitas siswa SMPN 46 bisa lebih leluasa,” kata dia.
Selama semua siswa belum jadi satu di lokasi baru, kata Dini, guru-guru pengajar akan mondar-mandir dari sekolah lama ke sekolah baru. Namun hal itu bukan persolan penting karena jarak kedua sekolah cukup berdekatan. “Mungkin sampai akhir tahun ini semuanya sudah pindah ke tempat baru,” pungkasnya. [tam]

Rate this article!
Tags: