Surabaya Satu Menangkan Rasiyo-Lucy, Indo Barometer Unggulkan Risma-Whisnu

Pasangan Dr Rasiyo-Lucy Kurniasari

Pasangan Dr Rasiyo-Lucy Kurniasari

Surabaya, Bhirawa
Meski Pilkada serentak baru dilaksanakan Rabu (9/12) , namun sejumlah lembaga survei sudah mengeluarkan hasil survei. Kali ini yang menjadi objek survei adalah Pilkada Surabaya.
Hasil survei yang dilakukan Surabaya Satu misalnya, memenangkan pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Rasiyo dan Lucy Kurniasari di Pilkada Surabaya yang akan digelar pada 9 Desember 2015. Sedangkan dua lembaga survei lainnya yakni Indo Barometer dan Surabaya Consulting Group (SCG) mengunggulkan pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana untuk menang.
Koordinator Surabaya Satu, Hendy Kurniawan mengatakan berdasarkan hasil survei yang digelar pihaknya pada pertengahan November lalu, meraup 61 persen suara dan pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana terperosok di angka 36 persen. “Peluang Rasiyo-Lucy menjadi kampiun Pilkada Surabaya 2015 cukup besar,” katanya kepada wartawan, Senin (7/12).
Sebab, lanjut dia, dari 1.000 responden di 31 kecamatan se-Surabaya, pasangan Rasiyo-Lucy unggul dari Risma-Whisnu. Obyek survei, mayoritas pemilih pemula di usia 20 hingga 30 tahun. “Tapi hasilnya bisa saja berbeda saat coblosan. Karena masih ada swing voters sekitar 10 persen. Untuk margin of error sekitar 3 persen,” jelasnya.
Sementara, dua lembaga survei Indo Barometer dan Surabaya Consulting Group (SCG) menyatakan berdasarkan hasil survei  pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana unggul dan berpotensi memenangkan Pilkada Surabaya 2015. “Survei SCG yang dilakukan pada November menempatkan Risma Whisnu memperoleh 94 persen dan Rasiyo-Lucy 6 persen,” kata Direktur Eksekutif SCG Consulting Didik Prasetiyono.
Sementara Survei Indo Barometer, kata dia, menempatkan Risma-Whisnu 82,3 persen dan Rasiyo-Lucy 4,5 persen dengan 12,9 persen belum memutuskan pilihannya.
Ketiga lembaga survei tersebut saling klaim keabsahan hasil penelitiannya masing-masing yang dilakukan di 31 kecamatan se-Kota Surabaya.
Didik Prasetiyono menyatakan siap untuk membuka survei dan menyilakan untuk audit metodologi. “Baik SCG Consulting maupun Indo Barometer Jakarta siap untuk audit metodologi,” tegasnya.
Hal ini dia sampaikan menyikapi hasil survei yang berbeda, yang menempatkan hasil persentase kemenangan Risma-Whisnu yang berbeda. Atau bahkan menempatkan pasangan Rasiyo-Lucy sebagai pemenang Pilkada Surabaya.
“Mari kita uji validitas survei saat coblosan pada 9 Desember besok. Kami yakin karena metodologi ilmiah yang dipakai sudah terukur dan patut, juga dilakukan oleh dua lembaga survei yang berbeda,” ujarnya.

Paslon Menyiapkan Diri
Menjelang coblosan, paslon nomor urut satu Dr Rasiyo-Lucy Kurniasari mengadakan khataman AlQuran mulai, Selasa (8/12) malam di rumahnya Semolowaru Gang II Surabaya. Setelah itu, Rabu (9/12) dini hari dilanjut dengan salat hajat untuk memohon kemenangan bagi pasangan calon yang diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Kita berdoa bersama-sama agar Pilkada Surabaya berjalan lancar, tentu memohon kemenangan untuk calon nomor satu,” ujar Dr Rasiyo ketika ditemui di rumahnya, Senin (7/12) kemarin.
Paklik Rasiyo juga memprediksi PNS Pemkot Surabaya 70 persen akan mencoblos nomor urut satu. Hal itu di luar guru dan PNS Pemprov. “Setidaknya, 70 persen PNS Pemkot Surabaya bakal memilih saya dan Ning Lucy,” klaimnya.
Selain itu, dia mengaku sudah menyiapkan ribuan saksi dan pengawas untuk Pilkada 9 Desember mendatang. Saksi ini terdiri dari kader partai. Sedangkan pengawas berasal dari relawan, beberapa komunitas masyarakat dan kelompok guru purna tugas. “Kita sudah siap semua, siap nyoblos, saksi sudah siap, saya sendiri nyoblos di dekat sini,” terangnya.
Setelah mencoblos di TPS dekat rumahnya, Paklik Rasiyo akan sidak saat penghitungan surat suara di seluruh penjuru Kota Surabaya. “Saya rencananya jam 7.30 berangkat ke TPS untuk nyoblos. Setelah itu, saya akan sidak saat penghitungan suara,” pungkasnya.
Lebih lanjut, mantan Sekdaprov Jatim ini menanggapi dingin hasil survei pasangan calon Tri Rismaharini-Wishnu Sakti Buana. Menurutnya, hasil tersebut tidak realistis. Bahkan bisa menjadi bahan tertawaan orang. Survei yang menempatkan Tri Rismaharini-Wishnu Sakti Buana menang signifikan tidak logis. “Ya ndak mungkinlah seperti itu, itu datanya dari mana, fiktif apa fakta,” terangnya setengah bercanda.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini optimistis bisa menang dalam Pilkada Surabaya 2015. Menurutnya, meskipun melawan petahana, namun banyak masyarakat yang kecewa. Hal itu karena kesenjangan masyarakat Surabaya masih cukup tinggi.
Untuk waktu pencoblosan Risma-Whisnu, Dikdong sapaan akrab Didik Prasetyono menjelaskan, Risma akan berangkat ke TPS daerah Wiyung sekitar pukul 07.00. Untuk Whisnu, menurutnya, akan mendatangi TPS daerah Laguna sekitar pukul 10.00. “Jadi setelah mencoblos, beliau sarapan pagi bersama keluarga terlebih dahulu dilanjut keliling TPS. Setelah itu, makan siang dan menuju Posko Jalan Kapuas untuk menunggu quick count dan real countnya,” bebernya. [geh]

Tags: