Surabaya Segera Memiliki Kebun Raya Mangrove Pertama di Dunia

Wali Kota Tri Rismaharini menerima bibit mangrove dari Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri usai penandatanganan MoU pada acara puncak Jaga Bumi di Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu (29/4).[trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Rencana Pemkot Surabaya memiliki Kebun Raya Mangrove akhirnya terwujud setelah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan penandatanganan MoU pada acara puncak Jaga Bumi di Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu (29/4).
Usai MoU acara dilanjutkan dengan penyerahan prasasti dan bibit mangrove oleh Kepala Pusat Kebun Raya Indonesia kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya Joestamadji.
MoU disaksikan secara langsung oleh Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan rasa terima kasih dan bangga karena Surabaya dipilih sebagai tuan rumah Jaga Bumi, sekaligus di-launchingnya Kebun Raya Mangrove Surabaya pertama di dunia.
”Akan menjadi sebuah kebanggaan yang luar biasa ke depannya. Kita buat penghijauan terus agar warganya betah,” kata Risma diiringi tepuk tangan dari warga.
Keberhasilan membangun lingkungan yang asri dan segar tidak hanya membuat warga nyaman tetapi juga mampu mengurangi suhu panas di Surabaya karena banyak warga banyak menanam dan membersihkan lingkungan.
”Ini sekarang sudah turun 2 derajat. Semoga, niat untuk menjaga lingkungan dapat diteruskan sampai anak turunan kita,” ujar mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan itu.
Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasan mendirikan YKRI karena dirinya prihatin akan kondisi kebun raya di Indonesia saat dia menjabat sebagai wakil presiden. ”Saya kemudian mengambil keputusan untuk membuat yayasan ini,” jelasnya.
Setelah sekian lama, lanjut Mega, usaha mendirikan kebun raya tidak sia-sia, karena masyarakat merespon dengan menunjukkan cinta dan kasih sayang terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan.
“Indonesia memiliki flora dan fauna terbesar dan oleh dunia diakui mampu menyumbang oksigen bagi dunia,” terang Megawati. Disampaikan Mega, alasan memilih festival Jaga Bumi di Surabaya karena ketika dipilih menjadi pemimpin, Wali Kota Risma telah berjanji untuk membangun kota dan SDM warga Surabaya menjadi lebih baik.
”Sekarang terasa, ada kenyaman seperti pohon dan sungai bersih untuk wisata dan warga lebih nyaman,” tuturnya.
Tidak hanya itu, kata dia, Surabaya dinilai apik dalam membangun komunikasi bersama warga untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan sehingga timbul kenyamanan di setiap sudut kota. ”Saya berharap kota lain bisa meniru Surabaya utamanya dalam hal pembangunan lingkungan dan anak,” tegasnya.
Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan masih diperlukan 47 kebun raya dan hingga saat ini baru ada 42 kebun raya dari masing-masing kota yang telah mendaftar.
Dijelaskannya kebun raya mangrove memiliki banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia antara lain, menjadi penahan dari gelombang abrasi laut karena pemanasan global yang menyebabkan kenaikan laut, penyimpan karbon paling banyak 5 kali dari pada hutan serta mampu menjadi destinasi wisata.
”Banyak kota dan desa yang terancam punah karena ulah manusia, namun dengan adanya lahan seluas 2.800 hektare, maka Surabaya siap menjadi paru-paru bagi kota di Indonesia dan dunia,” urai Bambang. [dre]

Tags: