Surabaya Siap Bantu Musibah di Wilayah Lain

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini didampingi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur, H Imam Utomo S saat memberikan penghargaan kepada penggerak donor darah di Balai Pemuda Surabaya, Selasa (10/5) kemarin. [achmad tauriq/bhirawa]

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini didampingi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur, H Imam Utomo S saat memberikan penghargaan kepada penggerak donor darah di Balai Pemuda Surabaya, Selasa (10/5) kemarin. [achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyatakan siap membantu daerah-daerah di Jawa Timur yang sedang tertimpa musibah, apalagi dengan adanya PMI Kota Surabaya yang juga siap mendukung dalam setiap musibah maupun menyediakan stok darah yang cukup.
“Kami bersama seluruh warga Surabaya dengan senang hati siap membantu warga daerah lain yang terkena musibah yang menelan banyak materi maupun korban jiwa, kami akan mengumpulkan semua apa yang bisa kami kumpulkan untuk diberikan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan,” terang Risma di Hari Jadi Palang Merah dan Bulan Sabit sedunia di Balai Pemuda Surabaya, Selasa (10/5) kemarin.
Risma menambahkan, seperti kejadian banjir di Pamekasan sempat ia sampaikan kepada warga Surabaya untuk turut membantu dan tidak hanya diam saja. “Karena bantuan harus segera dikirim kalau masih menunggu koordinasi keburu banjirnya surut lalu dibuat apa bantuannya,” ujarnya.
Bahkan begitu antusiasnya warga Surabaya membantu daerah yang terkena musibah, Risma sempat mengenang kejadian bencana gunung Kelud. “Pada saat gunung Kelud meletus, Pemkot Surabaya langsung mengirim bantuan namun sayangnya sampai di gunung Kelud masih belum ada posko sehingga bantuan tidak bisa tersalurkan, akan tetapi saya langsung menelepon bupatinya lalu beliau minta bantuan bisa diletakkan di kantornya,” kenang Risma.
Seperti inilah kepedulian warga Surabaya terhadap daerah lain yang terkena musibah, untuk itu Risma berharap dengan peran serta PMI ini diharapkan mampu membantu maupun menanggulangi semua kejadian yang ada di Surabaya maupun diluar Surabaya.
Sementara menurut Direktur Unit Transfusi Darah PMI Kota Surabaya, Dr Hj Budi Arifah mengatakan, pihaknya selalu siap membantu daerah lain baik dalam segala hal seperti bantuan medis maupun keselamatan jiwa.
“Bahkan sampai saat ini kita juga sudah membantu hingga seluruh Indonesia dengan bantuan berupa darah yang didonorkan oleh para relawan pendonor Surabaya. Dan kami tidak akan berhenti sampai disini, kami akan terus meningkatkan pendonor supaya bisa membantu yang membutuhkan,” jelasnya.
Untuk itu Budi mengapresiasi para penggerak donor darah ini dengan memberikan penghargaan kepada instansi, perusahaan, LSM, perguruan tinggi hingga media yang turut menjadi komunitas penggerak donor darah sukarela.
Sedangkan menurut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur, H Imam Utomo S, peran PMI Kab/Kota sendiri sudah siap tanggap bencana, jadi apa yang disampaikan Wali Kota terhadap peran PMI supaya tanggap juga sangat diperhatikan.
“Dalam waktu 1×24 jam saat terjadi bencana, para relawan PMI harus sudah mendirikan poskonya masing-masing namun tidak boleh berdiri sendiri tetapi harus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah,” pungkasnya.
Namun apa yang diungkapkan Wali Kota saat memberikan bantuan namun belum ada posko, Imam menjelaskan mungkin pada saat itu pihak terkait baik dari PMI maupun Pemda masih sedang melakukan koordinasi. “Ya, mungkin mereka sedang menata apa yang diperlukan untuk kebutuhan posko,” katanya. [riq]

Tags: