Surabaya Tidak Perlu Tol Tengah Kota

Prioritas Percepat Monorel dan Trem
Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemerintah pusat telah menyetujui penghapusan rencana tol tengah Kota Surabaya. Kepastian ini disampaikan Wali Kota Tri Rismaharini saat perayaan hari Buruh, Kamis (1/5).
Menurut Risma, pihak Pemkot Surabaya sudah konsultasi ke Kementerian Pekerjaan Umum beberapa hari lalu. Hasilnya, Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum Basuki Hadi Muljono, mengatakan pembahasan tol dalam kota dengan Pemkot Surabaya sudah ada titik temu. Hasilnya Surabaya tidak perlu tol tengah kota.
Risma mengatakan ada beberapa negara yang menilai tol tidak bisa memecahkan persoalan kemacetan sehingga harus dihancurkan, seperti yang terjadi Seoul, Korea Selatan dan Boston, Amerika. Sehingga, lanjut dia, yang harus dilakukan di Surabaya adalah bagaimana mempercepat Angkutan Massal Cepat (AMC) berupa monorel dan trem.
“Sudah ada kepastian dari Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) yang akan memasukkan AMC dalam perencanaan pembangunan 2015,” katanya.
Risma mengatakan fungsi jalan tol dalam kota akan dapat tergantikan dengan kedua proyek infrastruktur tersebut.  Serta, keunggulan proyek AMC yakni lebih ramah lingkungan ketimbang adanya tol yang melintas di tengah kota.
”Untuk arus barang yang dari Tanjung Perak lewat jalur-jalur di timur dan barat. Sedangkan, orangnya bisa ditampung dengan trem dan monorel yang melewati pusat kota,” papar Risma.
Dia mengatakan, awalnya memang proyek tol tengah digagas untuk memudahkan arus transportasi dari daerah luar Surabaya menuju pelabuhan Tanjung Perak. Dengan demikian, diharapkan dapat mengatasi kemacetan. “Waktu itu belum ada pembangunan monorel dan trem. Sekarang ini progres pembangunannya cepat sekali,” katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga menyatakan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri setuju tidak adanya tol tengah kota sebagai upaya mengurai kemacetan di Kota Pahlawan. ”Saya juga sampaikan ke Bu Mega. Bu Mega juga setuju tidak ada tol,” kata Risma.
Proyek nasional tol tengah kota di Surabaya kemungkinan akan dihapus dari rencana tata ruang nasional. Ini dikarenakan Ditjen Tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum melihat pembangunan jalur lingkar arteri dan mega proyek angkutan massal cepat di Surabaya sudah berjalan baik.
Rencana penghapusan tol tengah jugadisampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji. “Pembahasan pembangunan tol dalam kota antara Pemkot Surabaya dengan Kementerian PU telah mengalami banyak kemajuan. Intinya mereka bisa menerima dan mungkin tidak perlu tol tengah kota,” kata Sonhaji.
Dalam pembahasan rencana penghapusan tol tengah, kata Sonhaji, Ditjen Tata Ruang akan mengkaji penggunaan jalur lingkar arteri untuk diadaptasikan dengan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Gerbang Kertasusila yang meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan. “Dalam hal ini akan dievalusai kapasitas daya tampungan arus kendaraan dari arah Gerbang Kertasusila ke jalan lingkar (ring road) Surabaya,” imbuh Agus.
Sedangkan Basuki Hadi Mujono mengatakan pemerintah akan melihat hubungan sistem transportasi antara kota Surabaya dengan KSN Gerbang Kertasusila selama sepekan ini. Dia mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kapasitas tampung arus kendaraan dari arah Gerbang Kertasusila ke jalan lingkar (ring road) Surabaya. “Kalau masih macet, kami akan diskusikan lagi dengan Kota Surabaya,” katanya.
Jalan lingkar Surabaya ini merupakan alternatif pengganti tol dalam kota dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Risma menyatakan menolak rencana pembangunan tol tengah kota sehingga proyek yang sudah dirancang sejak 2006 itu tak kunjung direalisasikan. [dre]

Tol Tengah Kota
Rencana pembangunan  : sejak 2006, tapo tidak kunjung terealisasi karena terjadi polemik antara Pemerintah Pusat, Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya
Progres terakhir  : Surabaya tidak butuh tol tengah, prioritas pada pembenahan Angkutan  Massal Cepat (AMC) berupa monorel dan trem
Evaluasi pusat  : Kementerian PU tengah mengkaji penggunaan jalur lingkar arteri yang akan segera selesai pembangunannya untuk diadaptasikan dengan memanfaatkan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Gerbang Kertasusila yang meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.

Sumber : Kementerian PU dan Pemkot Surabaya

Rate this article!
Tags: