Suramnya Masa Depan Pedagang Buku Bekas di Jombang

Penjual buku bekas di Jalan Buya Hamka, Jombang yang tetap eksis meski saat ini peminat buku bekas makin berkurang. [Arif Yulianto]

Tetap Buka Walaupun Tak Ada Pembeli, Terpaksa Dijual Kiloan Jika Tak Laku
Kab Jombang, Bhirawa
Geliat pedagang buku bekas yang berada di Jalan Buya Hamka, Jombang sampai sekarang tetap eksis. Meski mengalami kembang kempis dan nyaris sepi pembeli, para pedagang rata-rata masih bertahan. Sejak dulu, di jalan ini memang terkenal dengan buku bekasnya. Di sepanjang jalan itu, jumlah pedagang yang berjualan buku bekas cukup banyak. Tak heran, kala melintas dapat dengan mudah dijumpai buku yang dipajang maupun menumpuk di depan toko.
Seperti yang tampak di toko milik Trisno Yuwono. Meski waktu masih pagi, Selasa(19/2) lalu, Trisno terlihat santai duduk sembari bermain ponsel di depan toko. Maklum, akhir-akhir ini untuk penjualan buku bekas di tokonya mulai agak sepi. “Sekarang sulit dapat pembeli, ini saja belum laku sama sekali,” kata Tris, sapaan akrabnya.
Para pedagang lainnya pun juga lebih banyak bersantai sembari menunggu calon pembeli. Ada yang bermain catur, sebagian lainnya tidur-tiduran di sekitar tumpukkan buku. Menurut Tris, kondisi seperti ini sudah mulai terasa sejak lama. Peminat mencari buku bekas mulai berkurang.
“Sebenarnya sama saja seperti hari-hari biasa, dari dulu ya seperti ini. Pembelinya tidak sebanyak seperti dulu,” tuturnya.
Tris mengaku, sudah berjualan buku bekas sejak delapan tahun yang lalu. Saking sepinya, terkadang dalam sehari tak ada satupun buku bekas yang dijualnya laku. “Sudah sering sampai sore tidak ada (pembeli, red), paling tidak nanti lama kelamaan tutup,” tuturnya.
Menurut Tris, biasanya masih ada pembeli buku bekas pada waktu-waktu tertentu seperti saat akan datangnya musim ujian sekolah, atau saat siswa sekolah mencari bahan untuk kliping. Buku yang di jual Tris beragam, ada buku modul hingga novel dan ilmu pengetahuan. Soal harga juga bervariatif, tergantung jenis bukunya. “Paling murah ada yang Rp25 ribu,” ucapnya sembari menunjuk salah satu buku.
Karena dirasa mulai sepi, terkadang buku bekas miliknya itu pun dijual dengan harga per kilogram seharga Rp2.500 per kilogram. “Dari pada tidak laku, dijual saja kiloan. Yang penting dapat uang untuk menafkahi keluarga,” ungkapnya.
Senada denganTrisno, pedagang lainnya bernama Mustari mengaku, buku lama yang sudah tak laku hampir satu tahun biasanya akan dijual kiloan. “Dicampur jadi satu dikilokan. Rata-rata dua sampai tiga tahun yang nggak laku,” tutur Mustari. [Arif Yulianto]

Tags: