Surplus, Stok Daging Sapi Aman Hingga Lebaran

salah satu pembeli saat membeli daging sapi dipasar kota Bojonegoro. [achmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
Dinas Peternakan Bojonegoro memastikan ketersedian daging sapi potong selama lebaran diklaim cukup aman. Penyediaan daging sapi bahkan diperkirakan surplus atau melebihi jumlah permintaan masyarakat. Meskipun saat lebaran pada Juli nanti terjadi lonjakan konsumsi hingga 20 hingga 30 persen.
“Penyediaan daging sapi periode Lebaran Juli nanti diperkirakan surplus 544 ton daging dari kebutuhan tiap bulan sebanyak 673 ton,” kata pegawai fungsional medik dan veteriner Dinas Peternakan Bojonegoro, Viki Mustofa, kemarin (29/3).
Angka tersebut, menurutnya, diperoleh lantaran konsumsi saat Lebaran masih di bawah rata-rata stok daging sapi potong tiap bulan mencapai 673 ton. ” Stok daging kita masih mencukupi karena tingkat kebutuhan daging saat itu masih terkaver dari stok daging rata-rata tiap bulan,” jelas Dia.
Sesuai data pemotongan ternak rumah potong hewan (RPH) Saat Hari Raya Idul Fitri 1437 H tahun lalu, peningkatan kebutuhan daging bulan itu mencapai 129,8 ton. Sebaliknya dalam rata-rata bulan biasa hanya 100 hingga 105 ton daging sapi potong.
“Sementara itu, kebutuhan daging tersebut berasal dari empat rumah potong hewan yang tersebar di Padangan, Baureno, Bojonegoro dan RPH Swasta seluruh Kabupaten. Begitu juga dengan pemotongan sapi pada RPH tersebut praktis meningkat,” paparnya.
Dia mencontohkan, RPH Padangan pada bulan-bulan biasa hanya memotong sapi sekitar 28 ekor. Lalu, jumlahnya meningkat pada saat bulan Syawal menjadi 35 ekor sapi potong. Kemudian jumlah pemotongan sapi di RPH Baureno saat lebaran meningkat menjadi 25 ekor dari bulan-bulan biasa hanya 10 ekor. ” Karena permintaan naik, praktis penyediaan daging mengikutinya,” imbuh dia.
Terkait dengan keamanan konsumsi daging sapi potong saat Lebaran, Viki menyarankan masyarakat lebih selektif memilih. Sebab, potensi penjualan daging berpenyakit oleh oknum sangat mungkin terjadi saat momen besar.
“Seperti kasus antrax yang terjadi di daerah lain beberapa waktu lalu yang diduga akibat ada oknum di luar pengawasan pemerintah daerah yang menjualbelikan daging berpenyakit,” pungkasnya.
Menurutnya, konsumen lebih aman membeli daging sapi potong pada kios-kios yang berada di bawah naungan RPH kabupaten Bojonegoro. Saat ini ada sekitar 18 kios yang bekerja sama dengan RPH tersebar di Kecamatan Kota 14 unit, dua di Padangan dan Baureno. [bas]

Tags: