Suryo Alam: Permodalan bagi Industri Kreatif Jadi Perhatian Bekraf

Workshop pemanfaatan data dan strategi usaha di Hotel Yusro Jombang, Sabtu (22/09). [Arif Yulianto/Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Masalah permodalan bagi pelaku industri kreatif menjadi perhatian khusus Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR – RI). Untuk membantu masalah permodalan bagi industri kreatif di Jombang, Bekraf bersama anggota DPR-RI menggelar Workshop Pemanfaatan Data dan Strategi Usaha di Hotel Yusro, Sabtu (22/09).
Anggota Komisi X DPR-RI, Mohammad Suryo Alam mengatakan, persoalan permodalan menjadi fokus pembahasan. “Hari ini kita fokus di permodalan, bagaimana menambah modal atau mencari modal, baik pada badan penyedia permodalan ataupun bantuan dari pemerintah,” ujar Suryo Alam saat diwawancarai sejumlah wartawan di sela acara.
Ia mengingatkan, keberadaan Bekraf yang hanya ada di tingkat pusat, memerlukan dukungan ataupun peran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) berupa Memorandum of Understanding (MoU). Hal tersebut dibutuhkan untuk menjawab persoalan permodalan bagi para pelaku industri kreatif. “Karena kita perlu di ‘endors’, bekerjasamanya di sanalah,” tandas Suryo Alam.
Sementara itu Kepala Bagian Peraturan Perundang-undangan Bekraf, Franc Orlando menjelaskan, selama ini ada lima kendala yang sering dialami oleh pelaku usaha ekonomi kreatif, salah satunya adalah masalah permodalan. Untuk itu, kata Franc, perlu adanya strategi usaha untuk mengatasi masalah tersebut. “Kolaborasi kita dengan Dewan, lembaga riset, dan pemerintah kabupaten atau kota, itu sangat efektif,” tandas Franc. [rif]

Tags: