Susun Program Pemasaran, Kemenpar Gelar FGD ke Jatim

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim mengadakan acara Focus Group Discussion (FGD) membahas mengenai Strategi Pemasaran Segmen Pasar Wisata Umum.
Kajian Strategi Pemasaran Segmen Pasar Wisata Umum adalah untuk menyusun program-program pemasaran dan perencanaan promosi yang efektif dan efisien untuk setiap destinasi dan disesuaikan dengan karakteristik pasar wisata nusantara.
Dalam presentasinya, Kementerian Pariwasata menyampaikan saat ini mereka menetapkan kebijakan strategi pemasaran pariwisata Indonesia yang fokus utamanya kepada tiga (3) target wisatawan, diantaranya strategi pemasaran, terdiri dari DOT (Destination, Origin, Time), promosi, terdiri dari BAS (Branding, Advertising, Selling), dan media, terdiri dari POS ( Paid media, Owned media, Social media).
Dalam kesempatan ini, Kadisbudpar Jatim melalui Kabid Pemasaran, dra Susariningsih MM menjelaskan, perkembangan pariwisata di Jatim pada lima tahun terakhir dari tahun 2010 sampai tahun 2014 menunjukkan peningkatan yang cukup bagus.
Rata-rata pergerakan wisatawan nusantara mengalami pertumbuhan sebesar 14,64 % per tahun, sedangkan rata-rata pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 17,87 % per tahun. adapun  pdrb sektor pariwisata mengalami rata ratapertumbuhan sebesar 15,78 % per tahun.
Sedangkan Jatim memiliki kekayaan potensi wisata sebanyak 772 dtw yang tersebar di 38 kabupaten dan kota dengan berbagai jenis tipe daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan. Selain itu, terdapat cukup banyak dtw yang termasuk ke dalam segmen pasar wisata umum, diantaranya adalah kebun binatang surabaya, selecta, wbl, telaga sarangan, taman safari, dan lain sebagainya.
“Semua dtw tersebut termasuk dtw-dtw dengan kunjungan terbanyak di jawa timur. lebih dari 500 ribu pengunjung wisatawan nusantara berkunjung ke dtw tersebut setiap tahunnya,” katanya.
Berkaitan mengenai pasar pariwisata dan kunjungan, lanjut Susariningsih, Disbudpar Jatim telah melakukan survey terhadap wisatawan nusantara pada tahun 2014 lalu. Berdasarkan survey tersebut, dapat dilihat sekilas mengenai profil wisatawan nusantara yang berkunjung ke daya tarik wisata di Jatim. “Profil wisatawan nusantara ini dapat kita cermati dari sisi usia, profesi, tujuan, dan bersama siapa mereka berkunjung ke dtw,” katanya
Berdasarkan survey analisa pasar pariwisata 2014, usia terbanyak dari wisnus yang berkunjung ke dtw adalah mereka yang berusia muda, yaitu berkisar antara 17-24 tahun sebesar 35,93% . Wisatawan yang berkunjung ke dtw mayoritasnya berprofesi di bidang swasta dan pelajar / mahasiswa, yaitu masing-masing sebesar 42,88% dan 25,60%.
Tujuan berkunjung yang terbanyak sebesar 88,79% adalah untuk berlibur,dan kunjungan ke dtw terbanyak dilakukan bersama dengan keluarga, kemudian terbanyak berikutnya bersama dengan teman, masing sebesar 48,77% dan 44,55%.
Berdasarkan hasil survey tersebut, ada indikasi kuat bahwa pasar wisatawan nusantara yang terbanyak adalah usia-usia muda, dan kebanyakan dari mereka bersifat komunal, yaitu cenderung bersifat berkelompok dan pergi ke dtw tidak sendiri.
“Mengingat kebanyakan usia wisatawan yang mayoritasnya masih muda, kita bisa memperkirakan bahwa artinya hasrat atau willingness untuk berwisata tersebut telah ada. Tinggal bagaimana para pemangku kepentingan di bidang pariwisata nusantara memaksimalkan potensi ini sebagai pasar utama pariwisata untuk beberapa tahun ke depan,” katanya.
Masih kaitannya dengan usia, lanjutnya, di sisi lain didapati bahwa mayoritas mereka berkunjung bersama dengan orang lain, entah itu keluarga atau teman. dengan demikian ini akan lebih melipatgandakan potensi pasar yang ada di industri pariwisata nusantara, karena dengan menyasar promosi ke salah satu segmen saja  sudah bisa menjangkau segmen yang lain. [rac]

Tags: