Susuri Sungai Brantas, Khofifah Pungut Sampah Popok

Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansa melakukan kegiatan susur sungai dalam gerakan Adopsi Kali Brantas dengan memungut sampah dan popok di sepanjang sungai Brantas. [Adit hananta utama]

Bentuk Relawan Jogo Kali
Pemprov, Bhirawa
Kebiasaan membuang popok di sungai masih cukup tinggi dilakukan oleh masyarakat Jatim. Hal ini juga yang terjadi di sepanjang Sungai Berantas dan akhirnya menarik perhatian Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansa untuk terjun langsung menyusuri sungai dan memungut sampah popok yang dia temukan.
Bersama jajaran Pemprov Jatim, Khofifah memimpin aksi susur sungai yang dikemas dalam gerakan Adopsi Sungai Brantas dan Deklarasi Relawan Jogo Kali ini di Jambangan, Surabaya. Dengan menggunakan jaring, Khofifah memungut sampah popok dan kresek yang dia temukan mengambang di sepanjang Sungai Brantas. “Saya tadi itu ketemu sampah popok, abot (berat) karena sudah campur banyu (Air),” tutur Khofifah, Minggu (17/2).
Bukan sekadar beratnya sampah popok, namun lebih ke tradisi masyarakat menjaga dan mencintai sungai dengan tidak membuang sampah di sungai. Khofifah mengakui, sebenarnya banyak ikhtiar yang sudah dilakukan terhadap Sungai Brantas ini. “Dulu enceng gondok sepanjang sungai. Setelah enceng gondok dibersihkan, sekarang muncul popok,” tutur Khofifah.
Khofifah berkomitmen, bersama wakilnya Emil Elestianto Dardak akan turun ke sungai tiap minggu. Supaya ini menjadi gerakan bersama, kalau saat ini relawan Jogo Kali ada di Jambangan. Maka ke depan pihaknya ingin ada pemetaan lokasi-lokasi yang perlu didirikan relawan Jogo Kali. Sehingga ke depan ada titik lain di Malang, di Kediri di Tulungagung dan daerah lainnya.
“Pokoknya kita muter. Insyaallah seminggu sekali saya akan turun bersama Mas Emil. Bisa saja turun bareng, bisa saja turun sendiri, bisa juga turun pada saat yang sama tapi di tempat yang berbeda,” tutur dia.
Didepan warga Jambangan yang berdekatan dengan Sungai Brantas, orang nomor satu di Jatim ini mengatakan, sungai yang bersih akan mendatangkan berbagai manfaat bagi manusia, dan kelangsungan ekosistem yang hidup di dalam sungai.
“Kalau banyak ikan, pada hari minggu, panjenengan yang hidup di daerah depannya sungai ini tidak usah kemana-mana. Karena bisa memancing di sungai,” katanya sembari mengimbuhkan, sungai yang resik (bersih), mendatangkan kehidupan yang baik (urip sing becik).
Pentingnya membentuk Relawan Jogo Kali, kata Gubernur Khofifah, karena semangat untuk bersih-bersih dan menjaga kali bisa naik dan turun. Sehingga, kecintaan dan kesadaran menjaga kali harus terus dibangun, ditingkatkan, dan diingatkan bersama-sama. “Al iman yazid wa yanqus, iman itu bisa bertambah kuat, kadang menurun. Jadi sama seperti semangat kita. Mari bersama-sama, kita berkomitmen menjaga kebersihan sungai kita,” tutur dia.
Dalam kegiatan susur Sungai Brantas tersebut, tampak banyaknya jumlah sampah yang berada di kawasan Karang Pilang. Khususnya di bawah jembatan tol, terdapat pulau sampah serta kresek berisi popok mengambang di aliran sungai. “Maka kita juga akan memasang CCTV di Jembatan Karang Pilang. Tujuannya untuk edukasi sosial bagi masyarakat supaya tidak membuang sampah dan popok ke sungai,” tutur dia. Langkah tersebut dinilai akan efektif sebelum menerapkan punishment bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Prov Jatim, Diah Susilowati mengatakan, gerakan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar mengembalikan fungsi sungai, melalui program Adopsi Sungai Brantas. Tujuannya, untuk mengurangi sampah, dan mengedukasi masyarakat pentingnya menjaga sungai Brantas.
“Gagasannya adalah untuk stop membuang popok sekali pakai di sungai, sekaligus mengelola sampah agar sehat dan bernilai,” jelasnya sembari menambahkan, sampah bisa memiliki manfaat yang besar dan produktivitas jika dikelola dengan baik dan benar.
Pentingnya gerakan ini, lanjut Diah, karena Sungai Brantas adalah sungai prioritas di Jatim untuk keperluan konsumsi air PDAM. Namun, saat menyusuri sungai tersebut, ternyata masih banyak sampah yang ditemui di sepanjang aliran sungai, khususnya sampah popok.
Usai memberikan sambutan, Gubernur Khofifah membagikan 33 drop box kepada 26 kelurahan di 3 Kecamatan Jambangan, penebaran 50 ribu benih Ikan Wader, yang terdiri dari 25 ribu benih Wader Pari dan 25 ribu benih Wader Cakung, dan penanaman 100 bibit pohon kelengkeng, dan 50 bibit pohon mangga.
Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyerahan secara simbolis 6 dropbox pempers kepada warga Jambangan, 100 sembako, dan santunan kepada 7 orang perwakilan keluarga korban perahu terbalik yang terjadi pada tahun 2018, masing-masing sebesar Rp. 5 juta.
Hadir dalam kesempatan ini, Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, pimpinan BUMN dan BUMD, beberapa kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, perwakilan Pemkot Surabaya, Pemkab Gresik, para relawan Jogo Kali, para wartawan dari berbagai media, dan warga sekitar. [tam]

Tags: