Swalayan yang Ada di Sidoarjo akan Membantu Seribu Toko Kelontong

Dengan difasilitasi Disperindag, toko swalayan di Sidoarjo akan membantu 1.000 pelaku usaha toko kelontong. [ali k/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa.
Seribu toko kelontong milik masyarakat yang ada di 18 Kecamatan di Kab Sidoarjo, akan mendapat bantuan dari swalayan atau toko ritel yang ada di Kab Sidoarjo. Program kemitraan ini akan dilakukan sampai tahun 2024 mendatang. Pada akhir tahun 2021, diharapkan bisa segera dimulai.

Menurut Listyaningsih SE, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kab Sidoarjo, bantuan dari para swalayan atau toko ritel ini, bentuknya tidak sama. Tapi bermacam-macam sesuai kebutuhan. Ada yang membantu secara fisik dengan membedah bangunan toko, juga ada yang membantu sarana, membantu barang, juga ada yang membantu strategi marketing cara membesarkan omset toko yang bersangkutan. “Sebab kebutuhan setiap toko tidak sama,” komentar Listyaningsih, saat Sosialisasi program kemitraan bedah warung oleh swalayan/toko ritel di Kab Sidoarjo, Senin (20/9) kemarin, di hotel Aston Sidoarjo.

Hadir dalam kegiatan sehari itu diantaranya perwakilan dari 19 swalayan/toko ritel yang ada di Sidoarjo, Ketua DPRD, perwakilan 18 kecamatan dan OPD terkait. Dalam program ini, setiap swalayan, menurut Listyaningsih mendapat quota masing-masing dalam merealisasikan membantu 1.000 toko kelontong di 18 kecamatan.

Untuk tahu kebutuhan setiap toko kelontong yang akan dibantu, maka petugas dari pihak swalayan akan melakukan surveynya. Camat Krembung, Dra Dana Riawati MSi, dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi program yang sangat ditunggu pelaku usaha kecil tersebut.

Di wilayah Kec Krembung sampai saat ini hanya ada 19 toko ritel. Toko swalayan ini diakui belum banyak masuk di wilayah Kecamatan yang berbatasan dengan Kab Mojokerto itu. “Dari 19 desa di Kec Krembung, bahkan ada desa yang tidak ada toko ritel ini,” ujarnya.

Dirinya sangat berharap keberadaan toko ritel di sana, bisa membantu para pelaku usaha toko kelontong. Supaya bisa usaha mereka bisa lebih maju dan berkembang. Sekcam Gedangan, Ardi Anindita Sstp MAP, berpendapat program kemitraan ini mungkin lebih banyak saja diberikan di wilayah kecamatan yang selama ini termasuk dalam zona kemiskinan di Kab Sidoarjo.

Sebab kalau program ini diberikan pada wilayah yang tingkat kemiskinannya sudah rendah, maka akan kasihan pelaku usaha kelontong yang ada di wilayah zona kemiskinan Kab Sidoarjo. “Agar usaha ekonomi masyarakat di wilayah zona merah kemiskinan itu banyak yang bisa tumbuh dan berkembang,” pendapatnya.

Dirinya berpendapat mungkin wilayah-wilayah seperti Kec Waru, Taman dan Gedangan, pelaku usaha toko kelontongnya sudah lumayan berjalan. Karena di wilayah-wilayah ini perputaran ekonominya lebih dinamis. Beberapa faktor yang menyebabka ekonomi disana lebih dinamis, seperti mobilitas penduduknya tinggi, banyak industrial, banyak perumahan. Sehingga lebih mudah untuk menjalankan suatu usaha.[kus]

Tags: