Syarat Minimal Masuk Sekolah Kawasan Dikorting

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pagu Dinaikkan, Persaingan Tetap Ketat
Dindik Surabaya, Bhirawa
Setelah mengetahui hasil nilai Ujian Nasional (UN) SMP/MTs tak sesuai harapan, Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya akhirnya memilih untuk mengorting nilai rata-rata minimal dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah kawasan.
Semula Dindik Surabaya telah menetapkan nilai rata-rata minimal 85 untuk masuk SMA kawasan dengan nilai minimal per mata pelajaran 75. Namun faktanya, dari 43.090 siswa di Surabaya hanya 5.900 siswa yang berada di range rata-rata tersebut. Sedangkan pagu sekolah kawasan yang telah ditentukan untuk tahun ini mencapai 4.218 kursi. Jumlah pagu ini meningkat dari tahun lalu yang hanya 3.988 kursi.
“Kita berharap peluang siswa Surabaya untuk masuk ke SMA kawasan lebih besar. Karena itu, kita memutuskan untuk menurunkan nilai rata-rata minimal masuk sekolah kawasan,” tutur Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan saat ditemui Rabu, Rabu (10/6).
Nilai rata-rata minimal untuk masuk sekolah kawasan dari 85 pun dikurangi menjadi 80. Sedangkan nilai minimal per mata pelajaran yang semula 75 akhirnya juga dihapus. Jadi yang nilai mapelnya di bawah standar minimal (55) pun bisa masuk.
“Tapi kebetulan di statistik hasil UN Surabaya tidak ada anak yang nilai rata-ratanya 80, tapi mapelnya ada yang di bawah standar minimal,” tutur mantan Kepala Bapemas dan KB Surabaya ini.
Dengan adanya pengurangan standar minimal ini, persaingan masuk SMA kawasan bisa menjadi 1 : 3. Seperti diketahui, nilai rata-rata siswa Surabaya di range 80 – 99 terdapat 14.211 siswa. “Dengan demikian, seleksinya jauh lebih ketat daripada nilai rata-rata yang ditetapkan sebelumnya,” kata dia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ikhsan mengaku PPDB sekolah kawasan akan tetap menggunakan Tes Potensi Akademik (TPA). Dengan persentase kelolosan siswa 60 persen TPA dan 40 persen UN. Ikhsan menolak dikatakan terlalu memberati TPA. Sebaliknya, dia menganggap nilai UN ini lebih penting. Sebab, selain dijadikan prasyarat mengikuti PPDB, nilai UN juga mendapat bobot dalam penentuan kelolosan siswa pada SMA kawasan.
Lebih lanjut Ikhsan mengimbau agar siswa Surabaya memilih sekolah kawasan yang terdekat dengan rumah. Selain itu, sekolah kawasan menurutnya juga bukan satu-satunya pilihan. Sebab, di Surabaya juga terdapat pilihan untuk masuk SMK dan lembaga yang satu rumpun dengan sekolah asal. “Perbandingan SMK dan SMA di Surabaya ini sudah 55 persen banding 45 persen. Jadi pilihan lebih banyak ke SMK,” tutur dia.
Ketua Panitia PPDB Surabaya Yusuf Masruh menambahkan, jumlah SMA kawasan masih tetap seperti tahun lalu. Secara rinci, pembagian pagu terdiri dari SMAN 1 tujuh rombongan belajar (Rombel), SMAN 2, SMAN 5, SMAN 20 dan SMAN 21 terdapat sembilan rombel. Selain itu, SMAN 6 memiliki delapan rombel, SMAN 3, SMAN 11,  SMAN 13, SMAN 15, SMAN 16 dan SMAN 19 terdapat sepuluh rombel. “Satu rombel itu terdiri dari 38 siswa,” tutur Yusuf.
Pria yang juga Kabid Tendik Dindik Surabaya ini mengungkapkan, jadwal PPDB Surabaya akan dimulai dengan membuka jalur khusus pada 22 sampai 26 Juni mendatang. Jalur khusus ini untuk siswa berprestasi, siswa dari keluarga ekonomi lemah dan siswa inklusi. Sedangkan untuk jalur sekolah kawasan, baru dibuka pada 1 sampai 3 Juli. Bagi siswa yang tidak diterima pada jalur kawasan, bisa mendaftar langsung pada PPDB jalur umum yang akan dibuka mulai 6 – 9 Juli.
“Sampai sekarang kita masih membuka website latihan PPDB. Bagi siswa belum berlatih silakan mencoba. Sebab mulai 20 Juni mendatang, website PPDB versi latihan ini akan ditutup,” pungkas Yusuf.

Lulus 100 Persen
Merayakan kelulusan 100 persen, 687 siswa MTsN Tambakberas Jombang menggelar sujud syukur di halaman sekolah, Rabu (10/6). Di samping itu mereka juga menyerahkan seragam sekolah yang mereka pakai untuk diberikan kepada siswa yang kurang mampu.
Ratusan siswa putera dan puteri ini sebelumnya mendapatkan pengumuman dari Kepala Sekolah M Sueb bahwa seluruh siswa MTsN di bawah naungan Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas dinyatakan lulus 100 persen. Bahkan salah satu siswi puteri meraih nomor 2 nilai terbaik tingkat Jawa Timur. ” Alhamdulillah salah satu teman kalian mendapat peringkat kedua se-Jatim dengan nilai 387,5 dan dengan nilai Matimatika 100,”ujarnya yang langsung disambut gembira.
Tidak hanya lulus semuanya, 60 siswa MTsN Tambakberas juga tercatat mendapatkan nilai Matematika 100 atau tanpa salah. “Kita harus syukuri ini, perjuangan dan doa gur- guru semua siswa MTsN lulus semua dan banyak yang nilainya bagus,”imbuhnya.
Usai pengumuman, ratusan siswa ini kemudian merayakan dengan melakukan sujud syukur bersama guru pendamping.  Ratusan murid berderet rapi. Selanjutnya mereka membaca doa secara bersama-sama dan ditutup dengan sujud syukur.Usai sujud syukur, belasan siswa kemudian menyerahkan baju yang telah mengantarkan mereka menempuh pendidikan selama 3 tahun kepada guru guru mereka untuk diberikan pada siswa yang membutuhkan.” Insyaallah baju baju ini akan lebih bermanfaat daripada dicoret coret tidak karuan,”tambah Gus Yahya, salah satu pengajar meyakinkan.
Sementara itu, Elisa Kholifatur R, salah satu murid yang mengontongi nilai tertinggi kedua se-Jawa Timur  terlihat terharu. Elisa mendapatkan nilai 387,5. Bahkan untuk mata pelajaran Matematika Elisa mendapat nilai 100. “Alhamdulillah dan terima kasih kepada para guru yang telah membimbing sehingga saya bisa masuk peringkat dua terbaik se-Jatim di lingkungan Kemenag (Kementrian Agama),”ujarnya mengatakan.
Elisa sendiri tidak menyangka dirinya bakal menyabet predikat terbaik. Ia hanya mengatakan bahwa untuk mendapatkan predikat tersebut banyak hal yang ia lakukan. Mulai belajar secara ekstra, rajin puasa, hingga rutin melaksanakan ibadah salat malam. “Saya juga rajin berdoa kepada Allah,” kata Elisa dan langsung mencium guru Matematika, yang berada di sampingnya. [tam,rur]

Tags: