Syarif Hidayat: Buka Wisata Bromo BB-TNBTS Terus Buru Rekomendasi

Wisata Bromo menggelita, BB-TNBTS buru rekomendasi 4 pemkab.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) terus berupaya untuk membuka kembali destinasi wisata di wilayahnya.

Salah satunya dengan mengunjungi empat pemerintah daerah (pemda) untuk mendapatkan rekomendasi. Mengenai tiket online bromo masih penjajakan dengan bank-vendor.

Beberapa waktu, BB-TNBTS telah berkunjung ke Pemkab Probolinggo dan Pemkab Pasuruan. Namun, sejauh ini rekomendasi untuk membuka kembali Gunung Bromo belum turun. Kini, BB-TNBTS berencana mengunjungi Pemkab Malam dan Pemkab Lumajang.

Diketahui, karena pendemi Covid-19, TNBTS masih berusaha mendapatkan rekomendasi dari empat pemda untuk membuka kembali Gunung Bromo untuk umum. Yakni, rekomendasi dari Pemkab Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang. Alasannya, Gunung Bromo menjadi bagian dari empat daerah ini.

Kasubbag Data, Evaluasi, Pelaporan, dan Kehumasan BB-TNBTS Syarif Hidayat, Senin 13/7/2020 mengatakan, kunjungan dilakukan terkait rekomendasi dan pertimbangan rencana pembukaan kembali destinasi wisata untuk umum.

Namun, sejauh ini belum ada keputusan dan rekomendasi dari dua wilayah yang telah dikunjungi. Mengingat zona sebaran Covid-19 antar wilayah itu tidak sama.

“Kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah menanyakan kondisi terkini wilayah dan pertimbangan lain agar wisata bisa kembali dibuka,” ujarnya.

Dari kunjungan itu, kata Syarif, ada masukan dari pemerintah daerah agar pembukaan kembali destinasi wisata dilakukan secara hati-hati. Tidak tergesa-gesa, sebab saat ini pandemi Covid-19 masih belum selesai.

Selain itu, ada beberapa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang akan diterapkan nantinya harus sama. Sehingga, pembukaan di empat wilayah yang menjadi pintu masuk menuju kawasan TNBTS tidak tumpang tindih.

Syarif mengaku akan melanjutkan koordinasi dengan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Nantinya, usulan dan masukan dari masing-masing wilayah akan digunakan sebagai rumusan SOP.

“Saat ini masih berproses. Pertimbangan tetap kami minta dari setiap wilayah. Sementara, rekomendasi masih belum turun karena masih perlu dilakukan pemantapan. Pemantapan ini juga memperhatikan sebaran Covid, jika belum memungkinkan tentu tidak boleh dipaksakan,” jelasnya.

Sedangkan wacana penerapan tiket online di pintu masuk wisata Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, mulai diproses. Sejumlah bank swasta dilibatkan untuk merealisasikan rencana itu, tandasnya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Dispora Parbud) Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto menjelaskan, saat ini tiket masuk ke Gunung Bromo di Sukapura masih menggunakan cara manual. Pihaknya pun berencana mengganti tiket masuk manual dengan tiket online.

“Kami sedang berupaya untuk merealisasikan rencana itu. Pembicaraan dengan bank sudah, dengan vendor juga sudah melakukan penjajakan. Tapi, semuanya tidak bisa langsung diputuskan,” katanya.

Ia menjelaskan, penerapan tiket online itu akan direalisasikan di pos tiket milik Pemkab Probolinggo. diharapkan, tiket online ini akan memudahkan kontrol terhadap jumlah wisatawan. “Banyak manfaatnya. Salah satunya yaitu kontrol jumlah wisatawan yang masuk bisa dilakukan dengan mudah,” terangnya.

Selain itu, penerapan tiket online bisa meminimalisasi kebocoran tiket. Sehingga, bisa meningkatkan pendapatan asli daerah. Utamanya dari di sektor retribusi wisata.”Semoga saja cepat terealisasi. Sehingga, tidak menggunakan manual lagi,” tambahnya. [wap].

Tags: