Tagana Semprot Disinfektan di Lingkungan Sekolah

Tagana semprotkan cairan disinfektan di lingkungan sekolah. [wiwit agus pribadi]

Pemkot Probolinggo Belum Berencana Menggelar PTM
Probolinggo, Bhirawa
Upaya pencegahan penularan Covid 19 dalam sterilisasi lingkungan sekolah, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Probolinggo melakukan penyemprotan cairan disinfektan di SDN yang akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara bergilir dimulai dari SDN Seneng 1 dan SDN Seneng 3, Desa Seneng, Kecamatan Krucil, Rabu (12/8). Hingga semua SDN/sawasta yang melaksanakan PTM sebagai pemenuhan protokol kesehatan.
Penyemprotan cairan disinfektan di lembaga pendidikan ini melibatkan jajaran personil Tagana Kabupaten Probolinggo, serta dewan guru dari SDN Seneng 1 dan SDN Seneng 3 Desa Seneng Kecamatan Krucil. Para personel Tagana Kabupaten Probolinggo melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada setiap sudut sekolah serta di tempat – tempat yang sering dipegang banyak orang.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo, Achmad Arif melalui Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Ofie Agustin, Rabu (12/8) memberikan penghargaan dan penghargaan yang tinggi kepada jajaran Tagana Kabupaten Probolinggo yang telah ikut peduli pada pencegahan penyebaran Covid 19.
“Apa yang telah dilakukan Tagana ini menunjukkan Tagana selalu hadir di tengah – tengah masyarakat. Setidaknya dalam keikutsertaannya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19,” katanya.
Menurut Ofie, penyemprotan cairan disinfektan ini bertujuan sebagai bentuk dukungan dalam mencegah penyebaran Virus Corona di sekolah. Sebab dulunya sekolah ini dijadikan sebagai tempat karantina agar orang tua dan siswa yakin tempat pembelajaran bersih dari virus.
“Dengan aksi ini kami berharap dan Tagana Kabupaten Probolinggo bersama personelnya siap untuk membantu proses penyemprotan cairan disinfektan dan ada permintaaan dari masyarakat,” harapnya.
Sedangkan Pemerintah Kota Probolinggo masih belum berencana untuk menggelar kegiatan pembelajaran tatap muka. Alasan utamanya, Kota Probolinggo saat ini masih masuk dalam kategori zona oranye. Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, drg Ninik Irawibawati, dalam rapat Banggar DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Selasa (11/8) malam.
“Hingga kini kami masih belum berencana menggelar kegiatan PTM. Sebab, Kota Probolinggo masih kategori zona oranye,” ujarnya.
Namun Pemkot Probolinggo telah mempersiapkan skenario jika suatu saat kondisi Kota Probolinggo membaik. Hal itu ditandai dengan perubahan zona. ”Kami tetap memiliki persiapan. Jika nanti Kota Probolinggo masuk zona hijau, tentu segera dibuka kegiatan sekolah dengan pengaturan protokol kesehatan yang ketat,” jelasnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo telah mempersiapkan beberapa skenario jika PTM diperbolehkan. Selain mempersiapkan protokol kesehatan juga dilakukan pembelajaran nonstop tanpa istirahat dengan pengurangan jam PTM normal.
Saat tahun ajaran baru lalu, sempat dilakukan kegiatan sekolah tatap muka bagi siswa kelas 1 SD. Namun, dilakukan pengaturan ketat setiap kelas hanya diisi 50% dari pagu kelas saat itu. Selain itu, para guru juga ikut memantau siswa untuk menerapkan protokol kesehatan oleh siswa baru. [wap]

Tags: