Tahap Ujicoba, UK Petra Donasikan Lima Buah CLIPPO untuk Nakes

Salah satu tim vaksinator dalam kegiatan vaksinasi massal yang diselenggarakan UK Petra dan TNI menggunakan CLIPPO karya inovasi tiga alumni dan Dosen Teknik Elektro UK Petra.

Surabaya, Bhirawa
Universitas Kristen (UK) Petra menghibahkan lima alat penjepit pengeras suara masker (Clippo) untuk tenaga kesehatan dan tim vaksinator yang bertugas dalam kegiatan vaksinasi massal di Grand City Surabaya, Selasa (3/8). Meski tahap ujicoba atau prototype, namun hadirnya Clippo karya inovasi Tiga alumni yakni Erwin Sanjaya Loeminto, Gusti Lanang, dan Nugraha Pratama Adhi serta Dosen Teknik Elektro, Felix Pasila mendapat tanggapan positif.
Diantaranya disampaikan, Panitia Pelaksana Vaksinasi, Satria Wijaya. Menurutnya, dengan kebijakan penggunaan double masker saat ini, keberadaan CLIPPO sangat dibutuhkan bagi profesi dengan intensitas komunikasi yang cukup tinggi. Ini akan membantu tim vaksinator maupun Nakes saat antrian vaksinasi.
“Alat Clippo ini membantu orang – orang diprofesi kami yang memang intensitas komunikasinya cukup tinggi karena menghemat tenaga. Ibaratnya kami tidak usah berbicara terlalu keras meskipun pakai double masker, tapi orang lain masih bisa mendengar,” ujar dia.
Satria berharap, akan ada pengembangan lebih lanjut agar ukuran Clippo dibuat seringan mungkin dan terdapat pengaturan suara, agar mempermudah pengguna untuk mengontrol keras tidaknya suara.
“Saya berharap ukurannya dibuat lebih kompleks lagi untuk kenyamanan pengguna ya. Karena dipakai selama berjam – jam kan juga agak berat dengan ukuran segini. Tapi kan ini masih prototype, semoga nanti bisa dibuat secara massal dengan pengembangannya lagi,” katanya.
Salah Satu Tim Pembuat Clippo, yang juga alumni UK Petra, Erwin Sanjaya Loeminto menuturkan, Clippo dibuat untuk membantu Satgas Covid 19 supaya lebih efisien dalam melayani masyarakat. Alat yang dilengkapi speaker, microphone, dan juga baterai yang dapat dicharge ini akan mempermudah Nakes dan Tim Vaksinator dalam memberikan arahan selama vaksinasi massal.
“Kini kami dihimbau untuk menggunakan double masker, sehingga kami memerlukan energi lebih untuk berbicara lebih keras agar dapat didengar lawan bicara. Kami persembahkan Clippo untuk tenaga kesehatan dan semua petugas yang bekerja di lapangan supaya mereka bisa menghemat suaranya,” ujarnya.
Dijelaskan Erwin, ide pembuatan Clippo sendiri didasari karena sulitnya berkomunikasi saat menggunakan masker. Banyak orang menurunkan atau melepaskan maskernya ketika berkomunikasi dikarenakan sulitnya berbicara. Bahkan pendengar sulit menangkap apa yang dibicarakan oleh pengguna masker.
“Kami harapkan ini bisa membantu mereka untuk berkomunikasi,” imbuh dia.
Ia melanjutkan, keunggulan Clippo sendiri bisa digunakan pada berbagai jenis masker hingga pengguna double masker. Kemudian dapat dimatikan dan dinyalakan kapanpun dibutuhkan. Selanjutnya baterai dapat diisi ulang menggunakan Micro USB dan tidak menggunakan kabel panjang, serta mudah dibawa karena ukurannya yang kecil.
“Akan kami kembangkan terus Clippo ini. Karena ini masih tahap prototype ya dan kami juga menerima beberapa masukan tadi,” imbuhnya.
Usai pengembangan, di tahap berikutnya dalam dua bulan kedepan Erwin dan tim akan membuat 200 buah Clippo dengan target Nakes satu RS.
“Lalu tahap ketiga rencananya kita akan crowdfunding dari UK Petra dan alumni dengan target seribu unit untuk lima komunitas atau RS di Jawa Timur,” ungkapnya.
Perlu diketahui, UK Petra bekerja sama dengan Grand City dan TNI dalam menyelenggarakan vaksinasi massal. Vaksinasi ini diperuntukan bagi mahasiswa, alumni, karyawan UK Petra, serta mitra UK Petra seperti siswa SMA dan SMP. Di samping itu, seluruh dosen dan tenaga kependidikan UK Petra telah tuntas melakukan vaksinasi di beberapa fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Jemursari, Klinik Pratama UK Petra, dan Puskesmas Siwalankerto. [ina]

Tags: