Tahap Verifikasi, Masih Ada Pendaftar Pura-pura Miskin

Foto: ilustrasi

Jalur Mitra Warga SMA/SMK Diburu 20.800 Siswa
Dindik Jatim, Bhirawa
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur offline, (Prestasi, Mitra Warga dan Bidikmisi) telah memasuki tahap verifikasi. Dalam tahap ini, tim dari sekolah melakukan seleksi mulai administrasi hingga penilaian riil di lapangan.
Kepala SMKN 2 Surabaya Djoko Priatmodjo menuturkan proses verifikasi jalur mitra warga tengah berlangsung hingga hari ini, Jumat (16/6). Untuk menyeleksi pendaftar, Djoko mempertimbangkan dua hal utama, yakni nilai Ujian Nasional (UN) dan tempat tinggal siswa. Sayangnya, saat dilakukan survei tidak semua pendaftar benar-benar dalam kondisi miskin.
“Masih ada yang pura-pura miskin. Mereka daftar pakai Kartu Indonesia Pintar (KIP), tapi waktu disurvei di rumahnya punya mobil. Dari situ akhirnya mereka mengaku,” ungkap Djoko dikonfirmasi, Kamis (15/6).
Djoko mengatakan, di sekolahnya terdapat kuota untuk Mitra Warga sebanyak 58 kursi. Sementara pendaftarnya mencapai 267 siswa. Para siswa yang berhasil lolos seleksi, akan dibebaskan dari biaya pendidikan. Sementara untuk biaya personal, hingga kini sekolah belum menanggung. “Jalur offline ini total pagunya 13 persen. Kalau jalur Prestasi dan Bidikmisi nanti tidak terpenuhi, akan dipenuhi melalui jalur Mitra Warga,” ungkap Djoko.
Tingginya jumlah pendaftar Jalur mitra warga dibenarkan pihak panitia PPDB Jatim. Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Ema Sumiarti mengatakan, total pendaftar jalur Mitra Warga se-Jatim mencapai 20.800 siswa. Sementara untuk jalur Prestasi sebanyak 8.300 siswa, Bidikmisi 799 siswa dan inklusi 372 siswa.
Dari jumlah tersebut, persaingan untuk Kota Surabaya juga cukup tinggi. Terdapat 2.910 siswa mendaftar Mitra Warga, 655 siswa ikut jalur Prestasi, 35 siswa jalur Bidikmisi dan 151 siswa jalur Inklusi. “Sedang dalam proses verifikasi sampai besok (hari ini). Sabtu (17/6), hasilnya akan diumumkan,” ungkap Ema.
Kepala Cabang Dindik Jatim di Surabaya Dr Sukaryantho menambahkan, tingginya peminat jalur Mitra Warga terjadi khususnya di jenjang SMK. Satu sekolah, peminat bisa mencapai 200 – 250 siswa di 10 SMK negeri di Surabaya. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai sadar dalam menentukan pilihan pendidikan. “Khususnya untuk siswa yang kurang mampu, mereka masuk SMK karena harapannya akan segera mendapat pekerjaan,” tutur Sukaryantho.
Lebih lanjut dia menerangkan, persaingan ketat secara otomatis akan membuat banyak siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri. Karena itu, masyarakat tidak keberatan untuk masuk ke sekolah swasta. Sebab, sekolah swasta di Surabaya kini telah memiliki kualitas yang standarnya tidak kalah dengan negeri.
“Dari sisi pembiayaan, sejak awal kita sudah koordinasi dengan swasta akan memberikan keringanan bagi yang tidak mampu. Bahkan Kepala Dindik Jatim sendiri sudah menghimbau hal tersebut ke sekolah,” pungkas dia. [tam]

Tags: