Tahu Tuna Beromzet Rp 100 Juta

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pacitan, Bhirawa
Produk tahu isi daging ikan tuna dan makanan lain berbahan baku ikan asal Kabupaten Pacitan, Jatim, mampu meraih omzet Rp60 juta hingga Rp100 juta per bulan.
“Kalau musim puasa sampai Lebaran permintaannya bisa lebih banyak lagi,” kata Marsiyah, pemilik usaha ikan tuna dengan merek Inggil, kepada Antara di Pacitan, Selasa (16/6).
Didampingi suaminya Budiono, ia menjelaskan peluasan produk dari sebelumnya hanya abon tuna itu dilakukan mulai 2011, namun sempat terhenti karena kendala tenaga kerja. Produk itu kini banyak diminati pembeli dari Surabaya, Jakarta, Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya.
“Hitungannya kami mulai produksi tahu tuna pada 2013 setelah tahun 2011 terhenti. Alhamdulillah terus berkembang hingga saat ini,” kata perempuan asal Wonosobo, Jawa Tengah, ini.
Ia menjelaskan bahwa tahu tuna itu dikirim dalam bentuk beku sehingga lebih awet. Pembeli dari sejumlah kota besar itu biasanya menjual kembali tahu tuna produk Inggil kepada konsumen.
Budiono Menambahkan pihaknya kesulitan mengirim ke luar Jawa karena mahalnya biaya kirim dan lamanya di perjalanan. Jika terlalu lama di perjalanan dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas produknya.
Ia menjelaskan bahwa usahanya itu berawal dari banyaknya ikan Tuna di kawasan selatan Pacitan. Akhirnya ada pelatihan dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat agar masyarakat membuat abon. “Sejak itu kami membuat abon dalam jumlah sedikit-sedikit kemudian dijual di tempat wisata Pantai Teleng dan ternyata banyak yang minat. Akhirnya terus sampai sekarang,” katanya. [ant]

Rate this article!
Tags: