Salah satu jembatan sempit di jalan jalur nasional di Bojonegoro. [achmad basir]
Bojonegoro, Bhirawa
Tiga dari delapan titik jembatan sempit jalan poros nasional di Bojonegoro bakal diperlebar. Jika sebelumnya, jembatan ini hanya selebar 6 sampai dengan 7 meter, kini akan dilebarkan menjadi 11 meter menyesuaikan jalan yang ada dengan anggaran senilai Rp 13 miliar dari APBN pusat 2018.
Perluasan jembatan itu dianggap penting lantaran posisinya jalur padat. Harapannya, jika sebelumnya rawan kecelakaan serta pagar jembatan sering rusak, terserempet kendaraan yang melintas terutama kendaraan roda enam dan trailer, kini bakal menjadi jembatan yang aman dilalui kendaraan berbagai ukuran.
“Sebelum diperluas, karena jembatannya sempit memang sering terjadi kecelakaan,” terang Hari Basuki, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jalan poros nasional Baureno – Padangan Bojonegoro, kemarin (24/9).
Hari merinci tiga jembatan sempit tersebut, antara lain jembatan Kalipang KM 117+400, jembatan Mojoroto KM 120+200 dan jembatan Mayangrejo KM 121+200. ” Ketiga jembatan sempit tersebut masuk wilayah Kecamatan Kalitidu Bojonegoro,” jelasnya.
Dia menjelaskan, awalnya penganjuan 8 jembatan namun dari jumlah tersebut hanya tiga jembatan yang di realisasi. “Anggaran tiap jembatan berbeda, mulai Rp 3 sampai 7 miliar, tergantung panjang jembatan yang akan dibangun,” ujarnya.
Masih menurut Hari Basuki menjelaskan, ketiga jembatan sebenarnya kontruksi masih kokoh tapi kurang lebar. Lima jembatan yang belum terkaver adalah Jembatan Ngambon 2 KM 113+600, Jembatan Kalitidu KM 114+200, Jembatan tinggang KM150+100, Jembatan Kalicilik KM150+800 dan Jmebatan Ngraho I KM 156+850.
“Harapannya kelima jembatan sempit yang belum terkaver tahun berikut bisa terealisasi, dan tahun 2019 tidak ada jembatan sempit,” imbuhnya.
Pelebaran tiga jembatan tersebut rencananya akan dilelang pada bulan Maret 2018 mendatang menelan anggaran Rp 13 miliar. Rencananya, jembatan dari 7 meter akan diperlebar menjadi 11 meter. [bas]
