Tahun Depan Ubah 13 UPT Jadi Rumah Sakit

27-puskesmasSurabaya, Bhirawa
Untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat Dinkes Jatim akan merubah 13 Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) menjadi rumah sakit (RS) di tahun 2015.
”Kita berupaya agar UPT milik Dinkes Jatim berubah menjadi RS dan Alhamdulliah Gubernur merestui perubahannya,” jelas Kepala Dinkes Jatim Harsono.
Harsono  mengatakan, pengobtimalan layanan pada fasilitas kesehatan tersebut mutlak harus dilakukan menyusul penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 mendatang. Menurut Harsono UPT yang tersebar di Jatim saat ini dapat dikatakan layak untuk alih status.
Disamping SDM tenaga medis yang sudah mempunyai kompetensi di bidangnya, proses-proses peralihan juga sudah dilakukan termasuk secara bertahap layanan kesehatan sudah mempunyai Akreditasi.
Tidak itu saja, dikatakannya, UPT yang sudah dikembangkan menjadi rumah sakit nantinya juga akan mengikuti sertifikasi sesuai dengan tingkatannya masing-masing, sehingga dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat obtimal.
“Hingga saat ini sudah terdapat 3 UPT dibawah Dinkes Jatim telah dijadikan Rumah Sakit,” ujarnya.
Ketiga layanan kesehatan tersebut merupakan rumah sakit spesialis, yakni RS Mata Masyarakat Jatim, RS Paru Pemekasan dan RS Paru Madiun.
Rumah Sakit Spesialis tersebut terang Harsono telah diresmikan Gubernur Jatim Soekarwo beberapa waktu yang lalu. Tiga rumah sakit spesialis tersebut diharapkan mampu memperluas dan menambah layanan kesehatan yang ada di Jatim, sehingga promotif menuju preventif bisa berjalan baik.
Kepala Rumah Sakit Mata Masyarakat RSMM Jatim Dyah Wiryastini, mengaku dengan perubahan status dari Balai Pengobatan menjadi rumah sakit menjadikan RSMM dapat berkembang hingga di luar Jatim. RSMM akan optimis dapat melayani pasien dari Indonesia bagian timur karena fasilitas dan tenaga kesehatan sangat mendukung.
”Kami memiliki tenaga dokter 8 dokter spesialis, 8 dokter umum, 32 perawat dan 38 tenaga non kesehatan, sehingga layak jika RSMM menjadi rujukan banyak pasien,” tegasnya.
Sementara itu warga Surabaya, Didik mengaku, gembira jika UPT Dinkes berubah menjadi rumah sakit.  Banyaknya pasien yang berobat di rumah sakit membuat keberadaan balai pengobatan kurang diminati oleh masyarakat.
”Kita berharap balai pengobatan atau UPT segera jadi RS karena masyarakat atau pasien tidak pergi ke RS besar seperti RSUD dr Soetomo,” tambahnya. [dna]

Tags: