Tahun Depan,UN Digelar Tiga Kali

Kepala-Pusat-Penilaian-Pendidikan-Puspendik-Kemendikbud-Prof-Nizam.

Kepala-Pusat-Penilaian-Pendidikan-Puspendik-Kemendikbud-Prof-Nizam.

Puspendik, Bhirawa
Bagi peserta UN 2015 yang mempunyai nilai di bawah standart, kurang dari 55 setiap Mata pelajaran,  ternyata baru nbisa mengikuti ujian perbaikan di tahun 2016 depan.  Kepastian ini setelah penetapan sistem baru pelaksan UN 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dengan demikian di tahun 2016 bakal ada tiga gelaran Ujian Nasional.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Prof Nizam mengungkapkan, pelaksanaan UN tahun depan terbagi dalam tiga tahap.  Tahap pertama ialah ujian perbaikan bagi peserta UN 2015 yang belum memenuhi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada satu atau lebih mata pelajaran, dan berkeinginan memperbaikinya. Nilai di bawah SKL ialah kurang dari 55 tiap mata pelajaran.
Tahap kedua, UN utama tahun ajaran 2015/2016 dengan kisi-kisi baru dan tahap ketiga ialah ujian perbaikan bagi peserta UN 2016. “Ini sudah kita sosialisasikan saat rapat koordinasi Mendikbud dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kepala LPMP, dan Kepala P4TK se Indonesia,” tutur Nizam, Selasa (14/7).
Materi yang diujikan akan disesuaikan dengan jenis UN. Nizam menjelaskan, UN perbaikan 2015 materi ujiannya sesuai dengan kisi-kisi UN 2015. Sedangkan UN utama dan perbaikan 2016 materi ujiannya ada dua. Diantaranya ialah irisan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 serta kisi-kisi UN yang dikeluarkan BSNP (bersifat makro) yang menyesuaikan ketuntasan kurikulum.
“Bagi yang berminat melakukan perbaikan UN 2015, siswa dapat secara online ke dinas provinsi. Pelaksanaanya akan dilakukan dengan berbasis komputer,” tutur dia. Sementara UN utama 2016 akan dilaksanakan di sekolah masing-masing dengan tetap menggunakan dua metode. Yakni Paper Based Test (PBT) dan Computer Based Test (CBT). Lalu untuk UN perbaikan 2016, mekanismenya sama dengan UN perbaikan 2015, yakni menggunakan CBT dan pendaftaran dilakukan secara online di dinas provinsi.
Seperti diketahui, tahun ini ada ratusan ribu siswa SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK di Jatim memperoleh nilai UN di bawah standar. Mereka mendapat kesempatan untuk melakukan UN perbaikan tahun depan. Secara rinci, untuk jenjang SD terdapat 25.426 siswa yang nilai Bahasa Indonesianya di bawah 55. Sedangkan untuk mapel matematika, terdapat 138.782 siswa dan IPA terdapat 36.974 siswa nilainya juga di bawah standar.
Di jenjang SMP/MTs, terdapat 41.975 siswa mendapat nilai di bawah standar untuk mapel Bahasa Indonesia. Untuk mapel Bahasa Inggris sebanyak 118.782 siswa, Matematika 118.888 siswa dan IPA 126.106 siswa. Sedangkan untuk jenjang SMA terdapat 39.874 siswa  dan SMK sebanyak 57.854 siswa nilainya di bawah 55.
Terkait perubahan ini, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman mengungkapkan, sampai saat ini kebijakan itu masih besifat rencana. Artinya, belum ada kepastian dalam bentuk aturan yang bisa dijadikan acuan. “Kita tau kalau itu untuk perbaikan UN tahun ini. Tapi belum ada aturannya, belum ada petunjuk teknisnya. Jadi kan masih wacana,” tutur Saiful.
Saiful yakin, Jatim akan siap jika UN benar-benar akan dilaksanakan sampai tiga kali dalam setahun. Dengan catatan ada petunjuk teknis dari pusat sejak jauh-jauh hari. Sehingga panitia di provinsi dapat melakukan persiapan secara matang. “Kita kan harus melakukan pendataan lebih dulu. Karena itu butuh mekanisme teknis yang jelas secepatnya dari pusat,” pungkas Saiful. [tam]

Tanggal Penting Pelaksanaan UN 2016

Ujian Perbaikan UN 2015  22 Februari 2016
UN utama tahun ajaran 2015/2016  4 April 2016
UN perbaikan 2016  Juni/September
Sebaran Nilai Siswa Jatim di Bawah Standar (55)

Jenjang Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia  Matematika  IPA  Bahasa Inggris
SD  25.426 siswa  138.782 siswa  36.974 siswa  –
SMP/MTs  41.975 siswa  118.888 siswa  126.106 siswa  118.782 siswa
SMA  39.874 siswa
SMK  57.854

Rate this article!
Tags: