Tahun ini, Dinas PU SDA Bojonegoro Lakukan Normalisasi Sungai 4,67 KM

Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Bojonegoro, Tejdo Sukmono.

Bojonegoro,Bhirawa.
Jelang musim penghujan, proses normalisasi terhadap sejumlah sungai dan kali avur sekaligus membuat longstorage di Kabupaten Bojonegoro terus dikebut. Ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya banjir di beberapa daerah, sehingga tahun ini akan menormalisasi sungai dan kali avur sepanjang 4,67 kilo meter (KM).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Bojonegoro, Tejdo Sukmono mengatakan, dalam kegiatan normalisasi ini telah dipetakan lokasi yang menjadi prioritas. Diutamakan sungai-sungai yang mengalami pendangkalan parah.

Normalisasi juga bertujuan agar debit air pada aliran sungai bisa sesuai dengan kondisi semula sehingga daya tampungnya bertambah.

” Selain pengembalian fungsi sungai. Untuk membuat long storage, mengembalikan dimensi sungai, memperbesar alur sungai, menahan luberan akibat luapan banjir pada musim penghujan, dan menyediakan air irigasi terutama pada musim kemarau. Selain itu, pengerukan juga dilakukan untuk mengembalikan daya tampung sungai,” katanya saat ditemui Bhirawa di ruang kerjanya, kemarin (9/6).

Lanjut Tejdo Sukmono menyebutkan, dari total 4,67 kilo meter, Dinas PU-SDA telah menyelesaikan Normalisasi Desa Sembung Kecamatan Kapas panjang 50 meter, Desa Wedi Kecamatan Kapas panjang 50 meter, Desa Mojoranu Kecamatan Dander 800 meter, Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander panjang 1200 meter.

Kemudian Desa Ngrancang (TMMD) panjang 70 meter, Desa Sudu, Kecamatan Gayam 900 meter, Desa Jati Mulyo (TMMD) 100 meter, Kecamatan Dander Desa Kedungsumber 800 meter, Desa/Kecamtan Gondang 500 meter, dan Desa Kedungsumber kecamatan Dander panjang 200 meter.

” Yang sedang berjalan Desa Sumbergede Kecamatan Kepohbaru, Desa/Kecamatan Malo dan Desa Ngraseh Kecamatan Dander,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan normalisasi sungai tersebut dengan mengangkat sedimen dari dalam sungai dengan menggunakan alat berat, dan mengembalikan alur sungai sehingga sungai dapat berfungsi sebagai mana mestinya.

” Caranya dengan mengangkat sedimen dari dalam sungai dan meletakkan di kanan-kiri sungai, sekaligus dibuat semacam tanggul, sehingga nantinya setelah dinormalisasi, dapat berfungsi sebagai tampungan air atau long storage,” kata Tedjo Sukmono.

Tedjo menjelaskan long storage adalah tempat tampungan air yang memanjang di sungai atau kali yang telah dilakukan normalisasi, sehingga sepanjang sungai tersebut ketersediaan air selalu ada, sekaligus dapat meninggikan muka air sehingga air irigasi bisa mengalir secara gravitasi. Nantinya, di bagikan hilir dapat dilengkapi dengan bangunan cekdam.

” Selain sebagai tampungan air, manfaat long storage juga dapat digunakan untuk penyedia air irigasi pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan ikan air tawar. Selain itu potensi lain bisa untuk pengembangan pariwisata dan konservasi air untuk membantu pelestarian mata air dan kelestarian sumur masyarakat,” ungkapnya.

Dengan dilaksanakan normalisasi sungai dan pembangunan long storage tersebut diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana banjir luapan sungai saat musim penghujan, dan tampungan air dari long storage tersebut dapat menyediakan air irigasi pada musim kemarau.

Pihaknya menghimbau, masyarakat Bojonegoro untuk tidak membuang sampah di sungai. Sehingga tidak menyumbat aliran sungai yang bisa mengakibatkan banjir.

“Ya jangan lah membuang sampah sembarangan. Jaga kebersihan sungai. Jadi kita bekerjasama demi kenyamanan kita bersama,” pungkasnya. [bas]

Tags: