Tahun ini Dishub Uji Coba Feeder dan Trunk

Foto Ilustrasi

Surabaya, Bhirawa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perhubungan kota Surabaya bakal mencoba Trunk (angkutan pengumpan berkapasitas besar) dengan rute Purabaya – Perak dan Feeder (angkutan pengumpan berkapasitas kecil) dengan rute Gunung Anyar melewati Middle East Ring Road (MERR) hingga Kenjeran.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad ketika jumpa pers di kantor Bagian Humas Kamis (16/2/2017), rencananya akan ada 30 unit Trunk dan 23 unit Feeder yang diperkirakan bisa mengangkut 3.074 penumpang di Surabaya.
Sejauh ini kawasan MERR memang belum dilalui oleh angkutan umum dan tidak ada potensi bersinggungan dengan trayek yang sudah ada. Oleh karena itu dengan adanya moda transportasi ini nantinya akan sangat membantu masyarakat.
Irvan menjelaskan trunk dibuat dengan konsep lantai rendah secara keseluruhan dengan jumlah penumpang kurang lebih 90 orang. Untuk Feeder berkapasitas kurang lebih 15 orang dan dilengkapi dengan kursi khusus penyandang cacat.
”Sopir akan digaji dan rute yang dilalui sesuai dengan time table, jadi baik sepi atau ramai akan terus beroperasi sepanjang hari. Potensi penumpang angkutan umum di MERR cukup tinggi setara dengan di Jl. A. Yani dan saat ini Pemkot juga telah melakukan kajian,” tambahnya.
Dinas Perhubungan Kota Surabaya memang serius dalam menanggani manajemen transportasi di Kota Surabaya. Saat ini Dishub Kota Surabaya tengah merencanakan pembangunan fasilitas pendukung berupa Park and Ride dibeberapa titik di Kota Surabaya.
Untuk Halte akan dibangun sebanyak 65 buah di sepanjang jalan MERR. Selain itu tahun ini akan dibangun pusat control untuk memantau pergerakan kendaraan umum di Surabaya yang dipusatkan di Terminal Joyoboyo berupa CCROM.
Irvan juga menambahkan, tahun ini anggaran APBD untuk DED Trem dan Prasarana Trem sudah dianggarkan. Untuk rute trem menghubungkan Wonokromo, Jl Raya Darmo, Urip Soemohajo, Jl. Basuki Rachmad, Jl Embong Malang, Jl Blauran, Jl Bubutan, Tugu Pahlawan. Khusus untuk trem kemungkinan jalurnya akan ditambah.
Semula hanya Wonokromo-Tugu Pahlawan kemungkinan akan ditambah sampai Waru. Jadi, nantinya jalur trem itu menjadi Waru-Wonokromo-Tugu Pahlawan. Sedangkan untuk monorel kemungkinan bisa ditambah jalur dari Bulak-ITS-Medokan Semampir-Rungkut-Gununganyar.
Selain itu, dengan adanya percepatan mega proyek transportasi massal itu sebagai ganti penolakan Pemkot atas tol tengah kota. Artinya, ketika Pemkot menolak tol tengah kota, maka Pemkot harus mencarikan solusinya. Solusi itu salah satunya adalah mewujudkan program monorel dan trem tersebut.
Trem dan monorel, katanya, sudah diperhitungkan dengan matang untuk menjadi sarana transportasi yang memenuhi kebutuhan warga Surabaya. Keberadaan transportasi itu dipercaya mampu memecah kemacetan serta memberikan kenyamanan bagi warga Kota Pahlawan. [dre]

Tags: