Tahun ini, Jatim Persiapkan 100 KK Transmigran

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pengiriman transmigrasi tidak selalu menggunakan anggaran APBN, namun Gubernur Jatim juga memiliki kepedulian pada masyarakat Jatim yang membutuhkan peluang usaha dan bekerja melalui transmigrasi menggunakan anggaran APBD.
Calon transmigran sebanyak 100 kk ini rencananya akan dikirimkan ke Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. “Kini mereka sedang dipersiapkan terlebih dulu, agar nanti di daerah penempatan bisa lebih mantap dan tidak pindah hati,” kata Kadisnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo, kemarin.
Untuk pelatihan terhadap 100 kk terdiri dari dua angkatan yang terbagi untuk kepala keluarga dan ibu rumah tangga. “Untuk ibu-ibunya, mereka dilatih di Transcito Margerejo Surabaya. Ketrampilan yang diberikan yaitu pengolahan hasil pertanian, seperti bisa bikin pisang atau tahun jadi kripik atau krupuk,” ujarnya.
Diperkirakan pada bulan Agustus mendatang, mereka akan selesai mengikui semua pelatihan dan persiapannya juga membutuhkan bimbingan dari Pemprov Jatim dan Kabupaten/kota terkait.
Untuk pemberangkatannya, mereka masih menunggu kesiapan lokasi. Dalam kesiapan lokasi, Jatim dengan dengan kabupaten/kota yang terkait sedang dalam proses cek lokasi.
“Kami cek lokasinya, ada rumahnya tidak, ada lahannya tidak, atau dlihat juga dari sisi keabsahan dokumentasi seperti apa dan lain sebagainya,” katanya.
Bagi 100 kk yang akan berangkat ke Kalimantan Utara, mereka akan dibantu Pemprov Jatim dengan total seluruh pembangunan rumah sebesar Rp 1,7milyar. “Ini merupakan kerjasama khusus antara Kalimantan Utara dengan Jawa Timur,” tambahnya.
Trasmigran tersebut nantinya masing – masing KK diberikan lahan seluas dua hektar. Satu hektar terbagi untuk seperempat hektar berupa pekarangan dan tiga perempat hektar untuk usaha lapangan satu, sedangkan satu hektar lagi usaha lapangan dua.
“Biasanya, lahan usaha dua pada tahap awal masih dalam bentuk banyak pepohonan, sedangkan pekarangan dan lahan usaha satu berbentuk bekas penebangan dan bukan lahan siap tanam namun lebih contong lahan siap olah. Pekarangan ini masih banyak pembersihan akhir memang dilakukan pihak ketiga, namun kerjasama dengan warga setelah ada penempatan,” paparnya.
Pemberangkatan 100 KK ke Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara ini menggunakan APBD. “Namun kami masih menghitung ulang jika melalui jalur udara, sebelumnya anggaran sudah disusun menggunakan pesawat sesuai kebijakan pusat,” katanya.
Menghitung ulang tersebut, dikarenakan harga pesawat masih berfluktuasi dan bagasi yang kini sudah tidak berbayar. “Sebelumnya, dihitung dari 100 kk, mungkin diasumsikan 350 jiwa, sudah dianggarakan di APBD sebesar Rp 1,150 milyar. Kini harus dihitung ulang,” ujarnya.
Kendati demikian, kini adanya kebijakan baru dari Pemerintah Pusat, untuk daerah penempatan harus menyediakan berbagai alat pertanian, alat dapur, dan lainnya. Kebijakan itu tentunya juga meringankan daerah pengirim, yang kini hanya memberikan sandang seperti baju kerja, topi, dan beberapa barang lainnya. [rac]

Tags: