Tahun ini, Jumlah Pendaftar SNBP SMK Meningkat 17 Persen

Waka Kesiswaan SMK YPM 8 sedang membagikan kertas pelengkap tes rekrutmen. [achmad suprayogi]

Sempitnya Lapangan Kerja Faktor Lulusan SMK Pilih Perguruan Tinggi

Surabaya, Bhirawa
Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) telah diumumkan Selasa (28/3). Berdasarkan evaluasi panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mencatat ada peningkatan signifikan jumlah pendaftar dari siswa SMK. Jumlah tersebut mencapai 17 persen dibanding tahun lalu, tepatnya dari 131.148 pendaftar di tahun sebelulnya menjadi 153.446 siswa.

Peningkatan jumlah pendaftar tersebut diakui SMKN 2 Surabaya. Meski siswa eligible yang ditetapkan hanya 69 siswa. Namun dalam SNBP, sebanyak 43 siswa diterima pada jalur ini. Meningkat 43% dibanding tahun lalu yang hanya 30 siswa diterima jalur SNBP.

“Alhamdulillah, tahun ini meningkat untuk SNBP 2023 di SMKN 2 Surabaya. Capaian ini tidak lepas dari peran guru BK yang secara instens mendampingi siswa dalam mengarahkan dan melakukan pemetaan untuk membaca peluan penerimaan,” ujar Kepala SMKN 2 Surabaya, Bambang Poerwo Widiantoro, Sabtu (1/4).

Bagi siswa yang belum lolos dan mempersiapkan jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), Bambang menyebut hal itu akan dirapatkan kembali dengan guru mapel. Sebab, perlu adanya persiapan mulai perancangan materi hingga pemetaan.

“Kita sudah rencanakan penambahan jam untuk materi tambahan dalam persiapan SNBT. Tapi kita akan bahas lagi debgan guru-guru. Karena materi harus dipersiapkan dengan baik. Tahun depan target kami (SNBP) harus lebih baik untuk penerimaan. Juga metode, kita perbaiki untuk menjaring,” tambah dia.

Terkait evaluasi, Bambang menyebut pihaknya akan memaksimalkan siswa yang eligible untuk tembus ke perguruan tinggi tentunya dengan tetap berpedoman pada minat bakat siswa. Apalagi jumlah siswa yang langsung terjun ke industri tentunya jauh lebih banyak.

“Kami akan lebih mengawal pemetaan bagi kelanjutan siswa, karena lulusan SMK mengacu pada BMW (bekerja, melanjutkan dan wirausaha),” tandasnya.

Peningkatan signifikan peminatan ke perguruan tinggi dari jenjang SMK disorot Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Warsono. Peningkatan pendaftar SMK yang mencapai 17 persen dalam SNBP, tahun ini menurutnya disebabkan oleh sempitnya lapangan kerja yag bisa dimasuki oleh lulusan SMK.

Hal itu, katanya, diperkuat dari hasil Penelitian Studi lembaga demografi UI yang menunjukkan bahwa pengangguran tertinggi dari pendidikan vokasi adalah lulusan SMK.

“Kondisi ini mendorong lulusan SMK untuk mengambil pilihan melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi,” terangnya.

Kondisi tersebut, tambah Ketua Dewan Pendidikan Jatim ini, juga didasari dari kurang adanya lapangan kerja, karena investasi yang masuk ke Indonesia tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMK.

“Lulusan SMK kan sebagian dipersiapkan untuk bekerja di Industri. Lah, jika investasi tidak banyak yang masuk, berarti pertumbuhan (jumlah) industri juga tidak bertambah, sementara jumlah lulusan setiap tahun terus ada. akibatnya banyak lulusan SMK yang tidak bisa ditempung di dunia kerja (industri),” jabar dia.

Karena itu, dalam mengatasi persoalan tersebut, pemerintah harus membuka lapangan kerja baru dengan mengundang para investor masuk ke Indonesia. Melalui peningkatan ivestor akan membuka lapangan kerja baru, paling tidak akan membutuhkan tenaga kerja.

Sementara dalam dunia pendidikan, dalam mengoptimalkan kompetensi siswa, Prof Warsono menyebut Jatim telah mempunyai program BMW (Bekerja Melanjutkan kuliah dan Wiraswasta) untuk SMK. Program tersebut harus terus didorong, terutama wiraswasta, sehingga anak lulusan SMK tidak hanya tergantung kepada lapangan kerja industri. Akan tetapi mampu mandiri menjadi wiraswatawan.

Di sisi lain SMK harus dilengkapi dengan bengkel bengkel yang memadai untuk meningkatkan keterampilan siswa.

“Jika sekolah tidak mampu menyediakan, Pemerintah harus menyediakan balai balai latihan kerja yang yang dilengkapi dengan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, yang bisa digunakan sebagai tempat praktek anak-anak SMK,” pungkasnya.

Sementara itu, peningkatan jumlah pendaftar SMK dalam PTN menjadi kebanggan bagi Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Sebab, Dindik Jatim menyiapkan tiga jalur bagi lulusan SMK.

Diantaranya mampu menjadi karyawan yg profesional, bila bekerja di perusahaan. Kemudian mampu berwirausaha (pendidikan kewirausahaan di lakukan dengan baik. Terakhir memiliki akademik yang baik sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Alhamdulillah ketiga nya berhasil dengan baik tercapai. Di samping ada peningkatan yang sangat signifikan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, juga ada penurunan yang singnifikan pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Tahun 2022 adalah tahun pertama TPT lulusan SMK di Jatim berada dibawah TPT lulusan SMA, dan harusnya seperti ini,” jelas Plt Kadindik Jatim, Wahid Wahyudi.

Ia juga menyebut, dalam menghasilkan lulusan yang kompeten sekolah harus selalu meningkatkan kurikulum, GTK, maupun sarprasnya. Termasuk kolaborasinya dengan stakeholder. Sebab, pendidikan itu dinamis yang juga dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK yang sangat pesat. [ina]

Tags: