Tahun Ini, PTM Berlakukan SBMPTM Seluruh Prodi

Rektor UMSurabaya, Sukadiono

Surabaya, Bhirawa
Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di beberapa Universitas Negeri maupun swasta yang berada di bawah lembaga keagamaan memiliki pola yang berbeda. Misalnya, tahun ini, Dikti Muhammadiyah menerapkan kebijakan berbeda untuk seluruh prodi di PT Muhammadiyah. Yaitu berlakunya pelaksanaan SBMPTM (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah) untuk seluruh prodi di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) seluruh Indonesia.
Rektor UMSurabaya, Sukadiono mengungkapkan jika Perguruan Tinggi Muhammdiyah termasuk UMSurabaya mempunyai dua jalur untuk SPMB. Yakni jalur reguler dan SBMPTM (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah). Untuk jalur SBMPTM atau setara dengan SBMPTN akan dilaksanakan serempak di PT Muhammadiyah seluruh Indonesia.
“Tahun ini pertama dilaksanakan SBMPTM serempak seluruh prodi. Tapi untuk FK jalur SBMPTM ini tahun kedua,” katanya.
Tahun sebelumnya, kata Sukadiono, Fakultas Kedokteran (FK) mendapat alokasi kuota sebesar 10 persen. Namun, untuk pelaksanaan SBMPTM di seluruh prodi tahun ini, pihaknya masih belum bisa mengatakan secara detail berapa prosentasi kuota yanag akan di berikan untuk masing-masing prodi yang ada dikampusnya.
“Ya kita masih dalam tahap diminta prosentasenya. Kita masih rundingkan untuk pengusulan prosentase per prodinya,” tutur dia.
Rencananya, untuk jalur SBMPTM akan dilaksanakan pada tahun akademik 2019/2020 atau awal Mei 2019 dengan diikuti 171 PTM di seluruh Indonesia.
Sementara itu, berbeda dengan sistem penerimaan mahasiswa baru yang ada di Perguruan Tinggu Muhammadiyah, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menggunakan dua sistem untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Yaitu sistem dari Kemenristekdikti melalui LTMPT (lembaga Tinggi Masuk Perguruan Tinggi) dan sistem dari Kemenag.
Diungkapkan Wakil Rektor bidang AKA Uinsa, Wahidah Zein jika seleksi mahasiswa baru masuk PTN ditempatnya tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni membuka dua sistem pendaftaran. Untuk program studi umum, seperti Pendidikan Matematika, Ilmu Komunikasi, Biologi dan Arsitektur sistem penyeleksian menggunakan jalur SNMPTNdan SBMPTN dari Kemenristekdikti. Sementara untuk program studi Hukum Keluarga, Hukum Falak, Hukum Pidana Islam dan Ilmu Hadist ini menggunakan jalur SPAN TKIN dan UM PTKIN untuk proses penyeleksian SPMB. “Prodi-prodi yang sifatnya islamik studi ini menjadi core bisnis dari Kementerian Agama. Sehingga beberapa prodi ditawarkan untuk mengikuti proses seleksi jalur SPAN PTKIN dan UM PTKIN,” jelas dia.
Hanya saja pada prodi umum di jalur SBMPTN atau UM PTKIN akan menggunakan pola yang berbeda di banding tahun sebelumnya. Yaitu calon mahasiswa harus melakukan Ujian Tulis (UTBK) baru bisa mendaftar dan memilh kampus mana yang akan dituju. “Pola seleksinya ini (SBMPTN atau SPAN TKIN) beda dengan tahun lalu. Dan ujiannya akan dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu pada tanggal 13 april- 26 pebruari,” urainya.
Untuk kuota yang digunakan dalam penerimaan mahasiswa baru, Wahidah mengakatan jika kuotanya tidak jauh berbeda dengan kebijakan yang diberikan oleh Kemenristekdikti. Yakni untuk SNMPTN atau SPAN TKIN maksimum 30 persen, SBMPTN atau UM PTKIN sebesar 40 persen dan jalur Mandiri maksimum 30 persen dari total kuota yang disediakan sebanyak 4200 mahasiswa. “Untuk jalur mandiri ini mahasiswa bisa langsung mendaftar secara online di laman resmi milik uinsa,”katanya. [ina]

Tags: