Tahun ini Transmigrasi Hanya Disediakan Kuota 160 KK

Pemprov, Bhirawa
Transmigrasi sebenarnya masih diminati banyak masyarakat di Jatim untuk merantau dan mengubah kehidupan mereka agar lebih baik dibandingkan sebelumnya. Sayangnya jumlah kuota transmigran yang disediakan pemerintah ternyata masih belum begitu banyak.
Dari jumlah masyarakat yang mendaftarkan diri menjadi transmigran, per 31 Januari lalu sudah ada 776 KK (kepala keluarga). Namun, kuota yang masih disediakan dari pemerintah pusat melalui APBN untuk 60 KK dan APBD Provinsi Jatim turut mengkover untuk 100 KK.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Himawan Estu Bagijo mengatakan, dari jumlah total kuota transmigran sebesar 160 KK itu sudah terbagi-bagi ke beberapa daerah.
“Transmigran terbagi ke Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara sebesar 110 KK, Kabupaten Muna dan Kolaka Timur Sulawesi Tenggara 25 KK, Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan 10 KK, Kabupaten Mamuju Tengah Sulawesi Barat 10 KK, dan Kabupaten Toli Toli Sulawesi Tengah 5 KK ,” katanya didampingi Kepala Bidang Transmigrasi Achmad Zaifoer, Senin (18/3).
Dalam waktu dekat, Pemprov Jatim melalui Disnakertrans akan melangsungkan pertemuan pemerintah kabupaten/kota di Jatim yang memperoleh kuota transmigrasi, dan sekaligus melangsungkan penandatanganan kerjasama dengan antar provinsi.
Setelah pertemuan itu, sekitar April – Mei masyarakat yang terseleksi menjadi transmigran akan diberikan bekal berupa pelatihan berbasis kompetensi (PBK). Untuk 100 KK yang dibiayai APBD akan dilatih di Balai Latihan Kerja di Wonojati Malang, sedangkan 60 KK yang dibiayai APBN akan dilatih di Balai Besar Pelatihan Masyarakat di Yogjakarta.
“Di transcito Surabaya, juga akan ada empat paket pelatihan yang diperuntukkan untuk ibu-ibu transmigran,” katanya.
Untuk penyiapan tambahan kuota transmigran, lanjutnya, Pemprov Jatim sudah melakukannya. Melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim juga berupaya untuk bisa melakukan penambahan kuota.
Disisi lain, rencananya pada tahun 2020, nampaknya ada ketertarikan dari Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tenggara untuk membuka tawaran peluang transmigran Jatim yang ingin bertransmigrasi di daerahnya.
“Namun semuanya masih harus ada pengkajian lagi. Untuk Sulawesi Tenggara, transmigran diarahkan pada pola tanaman keras, sedangkan Kalimantan Tengah nantinya juga diarahkan pada pola peternakan,” katanya. [rac]

Tags: