Tak Ada Hadiah Kambing di Pilgub Jatim

Zainul Arifin. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Tidak ada lagi hadiah kambing bagi TPS (Tempat Pemilihan Suara) yang kreatif di Kab Sidoarjo, yang mampu menarik minat warganya untuk datang ke TPS dan mencoblos pada Pilgub Jatim 27 Juni mendatang.
Sebab inovasi di bidang politik dari Bakesbangpol Kab Sidoarjo untuk mengangkat angka partisipasi politik warga Sidoarjo ini, anggaran tahun 2018 ditiadakan Tim Anggaran Pemkab Sidoarjo.
”Inovasi kerja yang dilakukan OPD itu beda-beda, sesuai dengan Tupoksinya masing-masing, inovasi ini kami lakukan sesuai dengan Tupoksi kami, yakni di bidang politik, tapi tahun ini tidak ada lagi karena anggarannya tidak ada lagi,” kata Sekretaris Bakesbangpol Kab Sidoarjo, Zainul Arifin SH, Kamis (21/6) kemarin.
Menurut Zainul, inovasi yang dibuat untuk ikut mendorong angka partisipasi politik dari warga dalam berbagai kegiatan pemilihan ini, sudah berlangsung sejak tahun 2013 lalu. Yakni saat itu berlangsung Pilgub Jatim.
Karena dinilai membuahkan dampak yang positif terhadap mendorong angka partisipasi politik warga Kab Sidoarjo, sehingga kemudian dilanjut lagi pada pelaksanaan Pilbup Sidoarjo tahun 2015 lalu.
Pada Pilbup 2015 lalu, kata Zainul, juara I diraih TPS yang berasal dari Kec Tanggulangin. Karena partisipasi warga desa yang hadir ke TPS dinilai tertinggi dibanding TPS lainnya.
”Menurut evaluasi kami pada saat Pilgub Jatim 2013 lalu, apa yang telah kami lakukan itu mampu ikut mendorong angka partisipasi politik warga sampai lebih dari 70%,” sebut Zainul.
Disampaikan Zainul, tiap ada moment Pilkada, pihaknya menyediakan sebanyak 10 ekor kambing, yang diberikan kepada TPS dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), yang berhasil menang dalam mendorong angka partisipasi warga sehingga berbondong-bondong menggunakan hak suaranya untuk mencoblos.
”Untuk tingkat TPS disediakan delapan ekor kambing dan di tingkat PPK disediakan dua ekor kambing. Anggaran untuk menyediakan hadiah kambing itu tidak terlalu besar, yakni berkisar Rp30 jutaan.
Anggarannya sebenarnya tidak besar, tapi justru manfaatnya lah yang besar, karena bisa mengangkat angka partisipasi politik warga Kab Sidoarjo dalam Pilkada,” katanya.
Dengan berat hati Zainul berharap, semoga meski tahun ini tidak ada inovasi yang ditujukan untuk mendorong angka partisipasi politik seperti itu, semoga angka partisipasi politik di Sidoarjo tetap tinggi.
Tapi bila sebaliknya maka harus segera dievaluasi. Sebab pada tahun 2019 nanti juga ada gawe besar tingkat Nasional, yakni Pilihan Legislatif dan Pilihan Presiden.
”Jangan sampai angka partisipasi warga Sidoarjo menurun, kalau seperti ini terjadi Pemerintah juga yang harus tanggung jawab,” katanya.
Inovasi unik dan menarik di bidang politik itu, kata Zainul, di Prov Jawa Timur, hanya satu-satunya yang dilakukan di Kab Sidoarjo. Karena dampaknya yang positif itu, sempat menjadi kunjungan study banding sejumlah daerah seperti dari Kota Samarinda (Kaltim). [kus]

Tags: