Tak Ada Titik Terang, Komunikasi Pertamina Dinilai Kurang Baik

Teminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik Pertamina di Kabupaten Tuban yang lokasinya tidak jauh dari rencana pembuatan kilang minyak yang akan dibangun oleh Pertmina patungan dengan perusahaan minyak Rosneft dari negera Rusia

Tuban, Bhirawa
Hingga kini, belum ada perkembangan signifikan proses pembebasan lahan kurang lebih seluas 219 hekter untuk keperluan proyek pembangunan kilang miyak Pertamina – Rosneft di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Bahkan paska sosialisasi yang berlangsung beberapa waktu lalu, dengan warga Desa Remen dan Mentoso, belum ada komunikasi lanjutan baik dari pihak Petamina, maupun pihak lain yang ditunjuk perusahaan milik pemerintah itu untuk berembug dengan warga.
“Belum ada perkambangan lagi, dan belum ada pertemuan kembali setelah beberapa waktu lalu,” kata Camat Jenu, Sugeng Winarno (18/12).
Menurut Sugeng, pembebasan lahan bakal kilang minyak tersebut membutuhkan kerja ekstra, baik Pemerintah Kecamatan, daerah dan pihak Pertamina sendiri.
Sayangnya pihak Pertamina sekalu pemilik otoritas, disebut tidak terlalu intensif berkomunikasi dengan pemerintah Kecamatan maupun masyarakat terdampak secara langsung.
“Proses pembebasan lahan sampai saat ini belum jelas, masih tahap sosialisasi, itupun tidak terlalu lancar, Pertamina kurang komunikasinya, bisa dibilang komunikasi terputus,” terang Sugeng.
Menurut Sugeng, proses sosialisasi yang dilakukan sebelumnya dapat dikatakan gagal, sebab sosialisasi awal yang dilaksanakan, di salah satu hotel di Kecamatan Jenu beberapa waktu lalu, belum sampai pada masksud sosialisasi, namun sebagian warga sudah menolak dan tidak kondusif.
“Baru sosialisasi, belum sampai pada maksud sosialisasi sudah tidak kondusif dan tidak memungkinkan untuk dilanjutkan,” jelas Sugeng.
Ditanya soal kapan akan dilaksanakan komunikasi kembali dengan masyarakatnya, Sugeng mengaku belum tahu dan belum menerima pemberitahuan sama sekali, bahkan pihaknya mengaku tidak banyak mengetahui perkembangan pembebasan lahan maupun datanya karena tidak banyak dilibatkan.
“Sampai saat ini belum ada kepastian, termasuk juga akan dibeli berapa laha itu, karena masih perlu ada penentuan dari pihak terkait, saya sendiri tidak diberi data,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha, yang dikonfrmasi soal alotnya pembebasan lahan untuk bakal kilang Pertamina- Rosneft di Jenu, Tuban mengatuk, akan turun tangan bila mana komunikasi belum membuahkan hasil, pihaknya akan mengajak Pertamina bertemu langsung dengan pihak Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan Pemerintah Desa untuk membahas persoalan tersebut.
“Dalam waktu dekat kami akan berkunjung ke lokasi, akan memberikan penjelasan kepada Kepala Desa dan penduduk ring satu, dan saya tidak ingin ada yang main-main karena akan menghambat program ini,” kata Satya Yudha, dalam sebuah kunjungan di Desa Pakel, Kecamatan Montong, kemarin. (hud)

Tags: