Abdullah Abubakar
Kota Kediri, Bhirawa
Niat Wali Kota Kediri untuk menjadikan Kota Kediri bebas dari tempat mesum semakin gencar. Usai menutup eks Lokalisasi Semampir, Wali Kota Kediri juga akan melarang hotel melati dibangun di Kota Kediri
Wali Kota Kediri Abdullah Abubakar SE mengatakan keberadaan hotel melati di Kota Kediri menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota, sebab selain keberadaannya dinilai tidak efektif, Hotel Menlati menjadi jujugan pengunjung yang ingin berbuat mesum
“Keberadaan hotel ini diduga juga hanya sebagai sarana sarang mesum. Untuk itu 2015 pengajuan pembangunan baru Hotel Melati tidak akan diberi izin dan dilarang.” kata Walikota
Dia menjelaskan untuk pemberian izin bagi pengusaha hotel, minimal pengusaha itu membangun hotel bintang dua, alasannya dengan dilegalkanya perizinan Hotel kelas Bintang dua juga akan memberikan dampak positif kedepanya,
“Secara umum tidak akan mungkin digunakan hal tidak baik. Secara otomatis pula, para pengunjungnya minimal orang menengah dan beritikad baik.” Jelas Abubakar yang akrab dipanggil Mas Abu. Selain melarang bedirinya hotel melati yang dinilai menjadi sarana mesum, Pemkot kediri juga tidak akan memberikan izin tempat karaoke baru.
“Termasuk tempat karaoke juga tidak akan diberikan” tandasnya
Tak hanya itu, Pemkot berencana menjadikan Taman Sekar Taji yang disitu tempat nongkrong menjadi tempat tongkrongan pelajar yang bolos dirombak menjadi taman kota atau taman belajar, sehingga café-café yang berada di sekitar tempat tersebut bias terkontrol
“Untuk itu kami sudah mewacanakan, sehingga tempat itu menjadi tempat yang bagus untuk dinikmat masyarakat bersama keluarga mereka tanpa terganngu pemnadangan yang tidak baik” tandasnya
Diketahui, akhir-akhir ini Petugas Satpol PP Kota Kediri juga gencar melakukan razia tempat hiburan malam, seperti kafe, panti pijat sebagai upaya pencegahan tindakan mesum para pemuda di kediri
Sementara itu dari informasi yang dihimpun, keberadaan Hotel kelas Melati di Kota Kediri saat ini, jumlahnya berkisar 30. [adv}
