Tak Boleh Potong Uang Transfer Milik WBP

Suasana rapat koordinasi dengan Forkopimda, di Aula Lapas. [Ihsan]

Bondowoso, Bhirawa
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakat (KPLP) Lapas Kelas II B Bondowoso, Mahrawi beberkan pihaknya telah mengambil kebijakan untuk menghilangkan potensi kerugikan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) .salah satunya terkait dugaan kiriman uang dari keluarga untuk WBP dipotong 10 persen oleh petugas Lapas.
“Apabila ada WBP memerlukan transfer, tidak boleh dipotong, yang katanya dipotong 10 persen atau sekian persen,” katanya, di depan Plt Kalapas saat rapat koordinasi dengan Forkopimda, di Aula Lapas, Senin (7/10).
Mahrawi meminta, agar Lapas menjamin tidak ada potongan uang transfer. Apalagi petugas sudah digaji oleh negara. Dia menjelaskan bahwa apa yang dikatakan, merupakan aspirasi dari warga binaan Lapas dan petugas.
“Transfer uang dari keluarga warga binaan ke warga binaan tolong ditunjuk dari staf jajaran dari Kasi Binadik yang memegang register D untuk penitipan barang dan uang. Dari sana dibuatkan satu rekening,” pinta dia.
Tak cukup itu kata dia, bahwa Lapas Bondowoso terlalu melebihi kapasitas. Sebenarnya Lapas Bondowoso kapasitasnya bukan 250 orang melaikan 180 orang. “Mungkin karena kebaikan dari Kalapas sebelumnya dinaikkan jadi 250, Namun parahnya kapasitas 180 diisi hampir 400 orang,”katanya.
Dari data yang berhasil dihimpun, saat ini Lapas Kelas IIB Bondowoso menampung 398 WBP. “Berarti kan hampir 300 persen. Tolong, tolong, seperti Kalapas definitif sebelumnya, harus menolak. Kalapas sebelumnya berani nolak. Bagaimana ini, sampai hampir 400,” jelasnya.
Mahrawi juga menyampaikan keluhan warga binaan, dimana air pada saat Pukul 00:00 sampai sebelum subuh, sangat kekurangan.
“Pakai jasa manusia harus ada waktunya, anak-anak (WBP) jam 1 ke atas tidur. Tolong segera dipenuhi, air itu bisa buat shalat dan buat mandi. Tolong fasilitas yang lain, seperti CCTV, itu urgen sekali, tolong diperbaiki atau diganti,” harapnya.
Sementara itu, Plt Kalapas Kelas II B Bondowoso, Mali Jumali menjelaskan, bahwa persoalan potongan 10 persen uang transfer dari keluarga WBP, masih hanya isu saja. “Itu kan hanya pendengaran, dan itu namanya kan orang banyak di dalam. Bisa itu ngomong, ini ngomong, semua ngomong kan mana yang harus kita pedomani. Kita belum bisa memastikan,” katanya.
Menurutnya, petugas yang mengungkapkan tadi hanya mendengar dari salah satu WBP saja. “Jadi sulit mas. Bisa saja hanya untuk memancing, di sini bilang berapa persen,” ungkap Mali.
Untuk jumlah WBP yang melebihi kapasitas, masalah air dan fasilitas lainnya. Akan dibicarakan di internal Lapas Kelas II B Bondowoso. [mb11]

Tags: