Tak Butuh Air Banyak, Petani Diimbau Tanam Palawija

7-FOTO KAKI bas- Seorang petani sedang memanen tanaman kedelaiBojonegoro, Bhirawa
Tanaman palawija merupakan salah satu tanaman yang tidak membutuhkan air banyak. Karenanya, Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Bojonegoro mengimbau petani untuk menanam tanaman palawija selama musim kemarau.
“Kami berharap petani cerdas dengan menanam tanaman usia pendek dan tidak membutuhkan air banyak selama musim kemarau ini,” ujar Kepala Disperta Bopjonegoro, Djupari kepada Bhirawa, Selasa (24/6).
Ia menjelaskan, menanam tanaman umur pendek seperti jagung, kedelai, kacang-kacangan, umbi-umbian dan sayur mayur selama musim kemarau ini akan menguntungkan petani, sementara ketersediaan pangan, sayur mayur di masyarakat akan selalu mencukupi.
“Jika petani menanam tanaman berumur panjang seperti karet, lada putih dan lainnya pada musim kemarau tentu akan merugikan petani, karena perkembangan atau pertumbuhan tanaman tersebut lambat, bahkan bisa mati seiring ketersediaan air yang kurang,” terangnya.
Bahkan Djupari melarang petani menanam padi. Hal tersebut dikarenakan selain musim kemarau, tanaman kedelai juga tidak terlalu banyak membutuhkan air. “Kalau petani tidak ingin mengambil risiko, sebaiknya menanam palawija, karena tanaman itu tidak memerlukan air dalam jumlah banyak. Palawija seperti kedelai atau jagung saat ini cocok untuk ditanam di wilayah tadah hujan,” katanya.
Sementara saat ini di beberapa derah di Kecamatan Baureno misalnya, lahan pertanian banyak diserang wereng. “Sehingga kalau ada yang memaksakan tanam padi, petani perlu meningkatkan kewaspadaan adanya penyakit wereng,” imbuhnya.
Biasanya daerah yang berpotensi menanam kedelai antara lain Balen, Kapas, Dander, Sukosewu dan lain sebagainya. Namun tidak menutup kemungkinan petani yang dekat dengan Bengawan Solo, menanam padi.
“Petani di dekat Bengawan Solo sulit dikendalikan, tetapi Disperta mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit apabila tetap memaksa menanam padi,” pungkasnya.
Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Bojonegoro, menyebutkan beberapa kecamatan yang sudah terserang hama wereng di antaranya, Kecamatan Kapas 130 hektare, Bojonegoro 230 hektare, Balen 4 hektare, Dander 410 hektare dan Padangan 13,5 hektare. [bas]

KeteranganFoto : Seorang petani sedang memanen tanaman kedelai.

Tags: