Tak Dikelola Maksimal, Desa Wisata Kebangsaan Hanya Jadi Kenangan

Museum kebangsaan salah satu ikon desa wisata kebangsaan di Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih Situbondo usai diresmikan Bupati Dadang Wigiarto. [sawawi/bhirawa]

Situbondo,Bhirawa
Kalangan wakil rakyat yang berada di Komisi II (bidang pembangunan) DPRD Situbondo menyesalkan dengan tidak berfungsinya museum desa wisata kebangsaan di Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih. Mereka bahkan mengaku sangat miris karena keberadaan museum kebangsaan tersebut akan segera dibongkar untuk dialihfungsikan ke sektor lain.
Kabar alih fungsi museum desa kebangsaan tersebut, tentunya sangat bertolak belakang dengan keinginan awal Pemkab Situbondo yang gencar membangun destinasi wisata baru di Kota Santri.
Bahkan setahun ini, Bupati Dadang Wigiarto sangat intens mempromosikan wisata dengan ikon menyambut tahun kunjungan wisata 2019. Bila rencana ini benar direalisasikan, maka akan berseberangan dengan program unggulan wisata tersebut.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Prianto, menuturkan, seharusnya destinasi desa wisata kebangsaan terus dibenahi pengelolaannya. Ini karena, kata politisi Partai Demokrat itu, pembangunan program desa wisata kebangsaan menyedot anggaran yang sangat besar.
“Program desa wisata kebangsaan ini menelan dana hingga miliaran rupiah. Bagaimana ini perkembangannya tidak jelas,” tanya Hadi Prianto.
Masih kata Hadi Prianto, salah satu contoh museum desa wisata kebangsaan sudah lama menjadi salah satu destinasi wisata Kabupaten Situbondo. Seharusnya pengelolaan museum tersebut terus dibenahi dan ditingkatkan sehingga bisa berkembang pesat.
“Desa wisata kebangsaan ini awalnya pernah disebut akan jadi paket wisata taman nasional Baluran. Tapi sampai saat ini kabar pengelolaannya tidak ada catatannya,” kupas mantan Wakil Ketua DPRD Situbondo itu.
Terkait museum desa wista sendiri, Hadi Prianto menyebut selama ini Pemkab Situbondo tidak pernah berkoordinasi dengan Komisi II terkait perkembangan museum Desa wisata kebangsaan itu.
Dengan begitu, aku Hadi, kini keberadaan desa wisata kebangsaan yang pernah di unggulkan dan dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara itu hanya tinggal kenangan. Hadi menuturkan, dalam waktu dekat ini Komisi II DPRD Situbondo, akan mengadakan rapat kerja (hearing) bersama dinas terkait untuk mendudukkan persoalan ini.
“Nanti kami akan mengagendakan nasib museum desa kebangsaan itu bagaimana,” tutur Hadi.
Informasi Bhirawa menyebutkan, Desa wisata kebangsaan di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, diresmikan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menjadi destinasi wisata pada 2015 lalu. Desa wisata kebangsaan itu bahkan diproyeksikan akan menjadi pusat wisata kebudayaan unggulan milik Kabupaten Situbondo. Meriahnya launching desa wisata kebangsaan yang baru berumur tiga tahun itu nyatanya tidak banyak menarik wisatawan untuk berkunjung ke Desa Wonorejo. [awi]

Tags: