Tak Direkrut Kerja, Warga Blokir Jalan Desa

Warga Blokir Jalan DesaProbolinggo Bhirawa.
Puluhan warga Desa Gejugan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, memblokade akses jalan menuju tambak udang milik PT Permata Citra Nusa, di Desa yang berjarak sekitar 2 km dari lokasi blokasde. Pasalnya, warga menilai PT tersebut terlalu pilih kasih terhadap rekrutmen pekerja.
Peristiwa yang terjadi pada Senin 30/11 itu, warga terlibat cekcok dengan aparat kepolisian yang meakukan pengamanan, dan menyuruh warga untuk membuka jalan. Namun, warga masih tetap tak ingin membuka jalan tersebut.
Hal tersebut bermula dar beberapa hari yang lalu, di tambak udang melakukan rekrutmen dengan melakukan tes-tesan terhadap warga setempat dan warga luar Kecamatan Pajarakan. Namun, yang disesali warga, dari 50 pekerja yang direkurt itu kebanyak dari luar dari desa Gejugan. Warga merasa dirugikan, karena hanya 3 orang warga Gejugan dan 4 orang dari Desa Kranggeger, Kecamatan Pajarakan.
“Selain itu, 43 tenaga kerja yang direkrut dari luar Kecamatan Pajarakan, ia mengambil dari Kecamatan Maron, Gending, dan Kecamatan lainnya. Padahal pihak PT perbah berjanji untuk merekrut warga disini sesuai kebutuhan pekerjanya. Tapi semua itu hanya janji saja,”kata Aji, salah satu warga setempat.
Sementara itu, Suharto, Kepala Desa Gejugan, Selasa 1/12 mengaku kalau warganya melakukan aksi blokade  jalan itu karena warganya sudah tersulut emosi karena adanya janji yang tidak ditepati oleh pihak perusahaan. Sedangkan warganya banyak yang membutuhkan pekerjaan, dan yang diharapkan adalah kerja di tambak udang itu.
“Saya sangat menyayangkan hal ini, sejak kemarin hari sampai saat ini, belum ada keputusan dan titik temu dari Mr. Gunawan, selaku pimpinan di perusahaan itu. Padahal warga disini sangat mengaharapkan keputusan dari Gunawan itu,”kata Suharto.
Dalam dua tahun ini yang sebagain besar warga kami adalah nelayan, dimana penghasilan ikannya terus menurun bahkan sudah masuk ke paceklik ikan, sudah barang tentu mereka itu membutuhkan pekerjaan untuk kelangsungan hidupnya.
Tambak udang milik Gunawan adalah satu-satunya harapan mereka untuk ddapat bekerja, begitu tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja maka mereka marah, kami tidak menyalahkan warga kami, untuk itulah kami berharap Gunawan bisa memenuhi permintaan, apa lagi kalau hanya merawat udang itu sudah menjadi pekerjaan warga kami.
Kalau ini masih belum ada titik terang dari Gunawan kata Suharto, maka warga akan terus menuntut dan menagih janji dari perusahaan itu, serta akan tetap memblokade  jalan tersebut, tambahnya.(Wap)

Tags: