Tak Gunakan Skema Ujian, Seleksi SBMPN Pakai Portofolio

Foto: ilustrasi SNMPTN

Surabaya, Bhirawa
Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) resmi dibuka Selasa (19/5). Pembukaan dilakukan langsunh oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan Forum Politeknik Negeri se-Indonesia resmi meluncurkan pembukaan pendaftaran SBMPN 2020 melalui video conference.
Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri Se Indonesia, Zainal Arif menuturkan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia mengakibatkan banyak adaptasi dalam berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Hal ini pun mempengaruhi mekanisme dan seleksi penerimaan mahasiswa baru di hampir seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Tidak terkecuali, jalur SBMPN.
“Untuk tahun ini yang semula seleksi akan direncanakan melalui skema ujian, karena pandemi (Covid-19) maka sistem seleksi akan dilaksanakan dengan seleksi portofolio. Sehingga semaksimal mungkin seleksi tetap berjalan dengan produktifitas dan kualitas sebaik-baiknya,” tuturnya.
Terkait teknisnya, dikatakan pria yang juga menjabat Ketua Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ini menjelaskan calon mahasiswa harus mengunggah portofolio di laman https://sbmpn.politeknik.or.id. namun sebelum itu, mereka harus login dengan menggunakan username dan password yang akan diberikan kepada peserta setelah melakukan registrasi dan pembayaran biaya pendaftaran.
“Selanjutnya pendaftar akan diarahkan untuk memasukkan data secara on-line. Selain mengakses lamanhttps://sbmpn.politeknik.or.id peserta juga bisa menghubungi Politeknik Negeri terdekat yang tergabung dalam SBMPN ini. Ada sekitar 42 Politeknik Negeri yang tergabung,” papar dia.
Dalam SBMPN dikatakan Zaenal juga mengakomodir calon peserta atau siswa yang berasal dari keluarga ekonomi lemah dengan prestasi yang baik sebagai peserta program Beasiswa Bidikmisi yang kini berubah menjadi KIP-Kuliah
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan inilah saatnya generasi muda Indonesia untuk menentukan dan meneguhkan passion, minat dan bakatnya.
“Memilih program studi tempat kuliah dan menuntut ilmu harus sesuai dengan passion dan harus disertai visi yang jelas.” ujarnya.
Lebih lanjut, calon mahasiswa harus bisa menentukan passion, apakah condong ke praktikal dan penerapan ilmu pengetahuan, atau condong ke analisis dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Karena aspek yang diperhatikan dalam pendidikan vokasi adalah SDM, mahasiswa, kurikulum, prodi yang bekerja sama dengan industri, magang, dan research terapan.
“Research terapan ini merupakan penelitian berbasis terapan yang dapat menjawab kebutuhan di dunia real. Karena karakter insan vokasi harus sebagai inovator, kreator, mandiri,” tambahnya.
Pasalnya, imbuh Wikan sebagian besar lulusan vokasi akan terjun dan mewarnai dunia kerja secara signifikan, dan sebagian lain yang menginginkan studi lanjut.
“Sesuai arahan menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem, dunia pendidikan harus benar-benar “menikah” dengan industri dan dunia kerja. Artinya, Pendidikan Vokasi, termasuk juga pendidikan tinggi Vokasi, harus terus melakukan inovasi dan terobosan untuk terus berkolaborasi, serta mengoptimalkan Link & Match dengan industri dan dunia kerja. Target utamanya adalah SDM unggul dan berkompeten,” tandasnya. [ina]

Tags: