Tak Ingin Menyerah, Penderita Covid-19 Jalani Tes CPNS di Ambulance

Petugas dengan APD lengkap mendampingi peserta tes CPNS yang masih dalam perawatan di dalam mobil ambulance.

Pemprov, Bhirawa
Pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Pemprov Jatim di Kantor Regional II Surabaya ditutup dengan ujian susulan para penyintas dan penderita Covid-19, Kamis (8/10). Sebanyak 15 peserta mengikuti ujian susulan tersebut, empat di antaranya masih dalam perawatan rumah sakit.
Pelaksanaan tes SKB pun tampak berbeda dari biasanya. Petugas yang berjaga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, mulai dari hazmat, face shield, masker medis, dan sarung tangan. Bahkan empat di antara peserta tes harus mengikuti ujian di dalam ambulance. “Ada yang tes di dalam ambulance karena masih perawatan. Mereka di antar dari rumah sakit dan ujian di dalam ambulance,” jelas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Nurkholis.
Sebagian peserta lainnya, tetap mengikuti tes di dalam ruangan karena dalam kondisi tanpa gejala. “Ada juga yang sudah negatif tapi belum selesai masa karantina 14 hari. Semua kita fasilitasi dengan memperhatikan protokol kesehatan super ketat,” jelas dia.
Nurlkolis mengatakan, pemberian fasilitas bagi para penyintas maupun penderita Covid-19 ini sesuai dengan ketentuan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Mereka sebelumnya telah terjadwal antara tanggal 28 September – 7 Oktober. Namun, mereka harus mengikuti susulan karena tidak mendapat rekomendasi tim kesehatan untuk mengikuti tes.
Hingga hari terakhir pelaksanaan tes SKB, kehadiran peserta mencapai 4.253 atau 97,82 persen. Sementara ketidakhadiran tercatat sebanyak 95 orang atau 2,18 persen. Dalam tes SKB juga terdapat peserra reaktif sebanyak 76 pelamar dan 15 pelamar positif. “Kita punya fasilitas bilik tes untuk peserta yang diketahui reaktif. Prinsipnya, semua dapat terlayani dengan tetap berhati-hati,” jelas mantan Kepala Biro Organisasi Setdaprov Jatim tersebut.
Lebih lanjut Nurkholis menjelaskan, pelaksanaan SKB telah usai dan menunggu pemberkasan bagi para peserta yang berhasil lolos. Namun sebelum itu, BKD akan mengikuti verifikasi di Jakarta. “Kemungkinan awal November. Nanti akan kita panggil secara bergelombang agar tidak terjadi kerumunan,” pungkas dia. [tam]

Tags: