Tak Lagi Andalkan Kabel Bawah Laut dan Fiber Optik

Suparwiyanto, Executive Vice Presiden PT Telkom Divisi Regional V Jatim Balinusra memberi sambutan disela doa bersama & nonton bareng peluncuran Satelit Telkom 3S melalui live streaming di lapangan tenis indoor PT Telkom Divisi Regional V Jatim Balinusra di Jl Ketintang Surabaya.

Satelit Telkom 3S Sukses Mengorbit
Surabaya, Bhirawa
Satelit Telkom 3S yang membawa 42 transponder akhirnya sukses diluncurkan sesuai jadwal dari Guiana Space Center di Kourou Prancis pada 14 Februari 2017 tepat pukul 18.39 waktu setempat. Dalam hitung mundur jelang peluncuran, seluruh tamu VVIP yang tadinya duduk manis mengamati dari ruang kendali Jupiter, dipersilakan untuk pindah ke balkon.
Dengan mengorbitnya satelit S3 maka  Telkom tak lagi mengandalkan penanaman kabel bawah laut dan darat/fiber optik untuk kebutuhan informasi teknologi (IT) dan digitalnya.
“Ya. Setelah Satelit Telkom 3S ini diluncurkan tadi pagi waktu Indonesia, semua area di wilayah kami, termasuk Nusra bisa tercover lebih luas, dan semakin beragam,” kata Suparwiyanto, Executive Vice Presiden PT Telkom Divisi Regional V Jatim Balinusra usai doa bersama & nonton bareng peluncuran Satelit Telkom 3S melalui live streaming di lapangan tenis indoor PT Telkom Divisi Regional V Jatim Balinusra di Jl Ketintang Surabaya, Rabu (15/2) kemarin.
Dijelaskan Suparwiyanto, selain wilayah Jatim Balinusra, Satelit Telkom 3S yang dilepas dengan roket peluncur di Guiana Space Center, Kourou, Guyana, Prancis, itu juga mencakup seluruh Indonesia, Asia Tenggara hingga Asia Timur. Satelit Telkom 3S, kata Parwi, sapaannya, akan memperkuat, sekaligus melengkapi dari sisi jaringan yang dimiliki Telkom, seperti kabel laut maupun kabel darat/fiber optik.
“Satelit 3S ini semakin membuat Telkom lima kali lebih PD (percaya diri, red), dan always on untuk siap memasuki era digital di seluruh nusantara. Apalagi, kemampuan Satelit 3S ini bisa membawa kualitas file HD (high definition, red) dengan kapasitas lebih besar,” terangnya.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Parwi itu mengatakan, satelit ke 9 berbiaya USD250 juta-USD300 juta yang dikucurkan dari kas internal Telkom dan pinjaman ini mampu mendaki target tiap tahun dengan bilangan sebesar-besarnya.  “Kami tidak muluk-muluk untuk target. Setidaknya, satelit 3S ini bisa mengcover 70 persen proses digitalisasi di luasan area kami,” ulasnya.
Sebelumnya, PT Telkom Divisi Regional V Jatim Balinusra mengajak sejumlah pemuka agama dari berbagai keyakinan memanjatkan doa secara bersama-sama untuk mengiringi peluncuran roket pembawa Satelit Telkom 3S.
Sekadar tahu, Satelit Telkom 3S diproduksi Thales Alenia Space (TAS) milik Prancis ini merupakan satelit pengganti Telkom 3. Mengutip beberapa sumber, Satelit Telkom 3S memiliki masa aktif satelit sekitar 15 tahun sejak diluncurkan. Di satelit pengganti satelit Telkom 3 ini mempunyai kapasitas 49 ransponder, yang terdiri dari 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), serta 10 transponder Ku-band (13 TPE).
Satelit yang dibuat lebih mahal USD185 juta dibanding Telkom 3 itu dilontarkan dengan roket peluncur Ariane 5 ECA VA235 milik perusahaan peluncuran satelit Arianspace Europa. Dipastikan, sebelum Satelit Telkom 3S diluncurkan telah melalui proses pengecekan akhir (general reherarsal) terhadap seluruh kondisi teknis satelit, berupa pengetesan dengan uji spesifikasi teknis hingga seluruh fungsi bagian satelit dalam keadaan baik. [ma]

Tags: