Tak Mau Terpuruk, Sulap Kebun Jadi Lahan Wisata Petik Labu Kota Batu

Dengan menggunakan konsep wisata, para petani di Desa Pandanrejo Kota Batu tak perlu menunggu masa panen untuk memperoleh pendapatan.

Kota Batu,Bhirawa
Para petani di Desa Pandanrejo Kota Batu harus berpikir cepat agar tak ikut terpuruk di masa pandemi Covid-19 ini. Salah satunya dilakukan oleh Ahmad Zaini yang membuat wisata petik labu madu setelah kebun jeruk keprok 55 yang dimiliki mulai mengalami penurunan produksi. Ia juga menyediakan homestay di kebunnya agar menarik minak wisatawan uang mulai banyak berdatangan ke Kota Batu.

“Pohon jeruk keprok 55 yang ada di kebun saya usianya memang sudah 10 tahun sehingga mulai mengalami penurunan produksi. Karena itu kebun jeruk tersebut saya ganti menjadi kebun labu yang sekaligus dikonsep menjad wsata petik labu,”papar Zaini menjelaskan awal mula mendirikan wisata petik labu, Kamis (19/11).

Sebelumnya, kata Zaini, ketika masih berupa kebun jeruk drinya hanya bisa melakukan panen sekali dalam setahun. Adapun untuk kebun labu, dirinya bisa melakukan panen tiga kali dalam setahun.

“Selain itu selama masa menunggu dirinya bsa menjadikan lahan kebun labu sebagai area wisata fotografi atau foto selfi. Karena varietas labu yang ada bentuk buahnya sangat bagus an menarik,”jelas Zaini.

Ia sengaja lebu jenis labu madu dan red lampion (lampion merah) untuk ditanam di kebunnya. Untuk red lampion warnanya merah merona atau tidak kecoklatan seperti labu pada umumnya. Adapun untuk labu madu bentuknya agak lonjong atau tidak sama dengan bentuk labu pada umumnya.

Dengan konsep wisata petik dan wisata selfi ini, kata Zaini, pihaknya tidak ingin berlama- lama terpuruk tanpa ada pendapatan. Iapun juga menyiapkan sebuah homestay di samping kebunnya yang bisa disewa wisatawan. Ia memiliki pemkiran bahwa pemandangan alam yang bisa dilihat disini sangat luar biasa. Karena itu sangat disayangkan jika potensi alam ini disia- siakan begitu saja.

“Untuk menikmati keindahan alam di sini kita sediakan sepeda gunung.dan pada malam hari wisatawan bisa melihat pemandangan suasana kota Batu sambil berapi unggun,”tambah Zaini.

Jika sudah memetik labu sendiri, wisatawan juga bisa mengolahnya menjadi kolak ataupun sekedar merebusnya. Namun jika merasa enggan mengolah sendiri, pengunjung juga bisa mendapatkannya di cafee Labu yang juga ada di tengah sawah/ kebun. Dengan konsep wisata ini sesuai dengan harapan Pemerintah Kota Batu agar para pelaku wisata termasuk para petani tidak terlalu lama terpuruk akibat pandemi covid-19.(nas)

Tags: