Tak Miliki Skill, Jebolan Ponpes Sulit Masuk Dunia Kerja

DPRD Jatim, Bhirawa
Kabupaten Gresik dan Lamongan dikenal sebagai daerah yang religius, karena di dua daerah itu terdapat makam Wali Songo dan berdiri banyak pesantren serta madrasah diniyah (madin). Selain itu dua kabupaten di wilayah pantai utara itu juga termasuk kawasan industri penopang Surabaya.
Tak ayal ratusan industri mulai industri besar, menengah dan kecil banyak berdiri di dua kabupaten yang masuk Daerah Pemilihan (Dapil) X Jatim. Namun peluang lapangan kerja yang terbuka itu justru banyak diisi oleh orang-orang di luar daerah, karena warga sekitar kurang memiliki keterampilan (skill) yang dibutuhkan industri.
Fakta itu dijumpai anggota DPRD Jatim dari Fraksi Partai Gerindra Achmad Firdaus Fibrianto saat melakukan reses di sejumlah daerah yang ada di wilayah Gresik dan Lamongan. Pemicunya dikarenakan sebagian besar pondok pesantren tidak memiliki SMK sehingga alumni ponpes kurang memiliki skill yang dibutuhkan oleh industri.
“Pemerintah Provinsi Jatim harusnya bisa mempercepat pendirian SMK mini di lingkungan pondok pesantren agar alumni pesantren nantinya bisa memiliki keterampilan dan diterima bekerja di industri yang ada di sekitar pesantren, ” ujar pria asli Lamongan ini.
Pertimbangan lainnya, kultur masyarakat religius di dua daerah itu juga bisa tetap terjaga. Karena semakin banyak kaum urban sedikit banyak bisa mengikis budaya lokal yang sudah ada sejak ratusan tahun. “Industrialisasi bukan merusak kultur masyarakat religi, tapi justru bisa memperkuat karena semakin baik ketaatan masyarakat terhadap agama tentu lingkungan industri akan semakin baik pula,” ungkap Firdaus.
Menurutnya pola kemitraan antara industri dan pesantren juga bisa dibangun. Misalnya, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan bisa membantu melengkapi sarana sarana dan prasarana laboratorium serta bengkel latihan kerja SMK-SMK mini di pesantren. Bahkan industri bisa mempekerjakan para santri tanpa mereka harus meninggalkan lokasi pesantren melalui pekerjaan yang ringan.
“Saya yakin jika hal itu bisa dilakukan maka pesantren akan semakin maju dan industri memiliki stok tenaga kerja yang banyak dan berkualitas serta memiliki moral yang baik, ” dalih Firdaus. [cty]

Tags: