Tak Patuh Prokes dan Tak Berizin, Live Musik di Dringu Probolinggo Dibubarkan

Tak patuh prokes dan ganggu lalin live musik di Dringu dibubarkan.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Covid-19 yang terjadi di India, rupanya belum dipahami banyak orang bahwa bisa saja terjadi di Indonesia. Terutama apabila warga tak menerapkan protokoler kesehatan (Prokes). Inilah yang ditemukan Satpol PP saat menyisir beberapa wilayah saat operasi, Selasa (27/4).

Dari hasil operasi, aparat penegak perda masih menemukan warga yang tak patuh prokes saat melakukan aktivitas di luar rumah. Alhasil, mereka ada yang ditegur hingga disuruh pulang.

Kepala seksi Penyidikan Satpol PP Kabupaten Probolinggo Budi Utomo mengatakan, pihaknya kembali melakukan operasi proses di beberapa lokasi. Salah satu lokasi yang disisir oleh pihaknya adalah beberapa swalayan yang ada di Kabupaten Probolinggo dan lokasi lokasi penjualan takjil.

Namun begitu dalam operasi tersebut tidak ditemukan para pemilik usaha yang tidak menerapkan prokes. Pelanggar prokes umumnya adalah pada para pengunjung yang datang.

“Pagi harinya kami melakukan operasi ke swalayan-swalayan dan beberapa mini market lainnya. Di sana sudah menerapkan protokol kesehatan. Malah yang melanggar itu ada dari para pengunjung sendiri,” ujarnya.

Dilanjutkan pihak Satpol PP melakukan operasi prokes ke beberapa tempat pasar takjil. Salah satu tempat kecil yang didatangi adalah bazar takjil yang berada di Alun-alun Kraksaan. Di sana Satpol PP menemukan pengunjung dari wilayah barat datang dan tidak mematuhi protokol kesehatan.

“Saat di Alun-alun Kraksaan, ada beberapa remaja yang berkunjung ke bazar takjil tidak menggunakan masker, jadi kami tindak. Mereka datang dari Kecamatan Bantaran dan tidak menggunakan masker,” ujarnya.

Belasan remaja tersebut dikumpulkan oleh pihak Satpol PP untuk kemudian diberikan imbauan agar dapat mematuhi protokol kesehatan. Setelah itu para remaja tersebut diminta untuk segera pulang ke rumahnya masing-masing.

Selain itu pihak Satpol PP juga menertibkan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan live musik yang digelar di tepi jalan raya, tepatnya di depan Mal Pelayanan Publik (MPP) kabupaten Probolinggo di Dringu. Tujuan mereka sejatinya untuk mengalang dana bagi kaum duafa dan anak yatim itu. Tapi karena tak berizin, mereka dibubarkan. “Acaranya tidak berizin dan mengganggu arus lalu lintas. Kami bubarkan,” ujarnya.

Saat ini di Kabupaten Probolinggo orang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid-19) sebanyak 3.180 kasus dengan keterangan 7 kasus aktif yang masih dirawat dan menjalani isolasi, 2.984 kasus sembuh dan 189 kasus meninggal dunia. Hal ini diungkapkan, Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica.

Total pasien sembuh dari Covid-19 hingga 26 April 2021 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo tidak ada penambahan kasus sehingga total kesembuhannya secara kumulatif mencapai 2.984 kasus dari total kasus 3.180 kasus.

“Dari sisi penambahan kasus harian positif baru, hari ini tidak ada penambahan kasus baru di Kabupaten Probolinggo. Dengan demikian, jumlah kasus secara kumulatif mencapai 3.180 kasus,” katanya.

Sementara untuk kasus kematian per hari ini tidak ada penambahan kasus dan secara kumulatif jumlahnya mencapai 189 kasus. Jumlah kasus kematian tertinggi hingga hari ini berada di Kecamatan Dringu sebanyak 32 kasus.

“Jumlah perkembangan konfirmasi aktif per kecamatan di Kabupaten Probolinggo diantaranya Kecamatan Paiton sebanyak 2 kasus, Kecamatan Leces sebanyak 2 kasus, Kecamatan Kraksaan sebanyak 1 kasus, Kecamatan Bantaran sebanyak 1 kasus dan Kecamatan Pajarakan sebanyak 1 kasus,” jelasnya.

Kasus pasien yang masih menjalani perawatan dan isolasi tersebar di 5 kecamatan, sehingga sudah ada 19 kecamatan di Kabupaten Probolinggo yang sudah tidak ada kasus Covid-19 dan masuk zona hijau meliputi Kecamatan Dringu, Sumberasih, Gending, Maron, Tongas, Kotaanyar, Besuk, Krejengan, Pakuniran, Banyuanyar, Gading, Wonomerto, Tegalsiwalan, Tiris, Krucil, Sukapura, Lumbang, Kuripan dan Sumber.

“Sedangkan untuk jumlah kasus suspect (ODP dan PDP masih dirawat) di Kabupaten Probolinggo hingga hari ini sudah mencapai 5 kasus, kasus probable (menunggu hasil swab) sebanyak 17 kasus dan kasus discarded (sembuh dari kasus suspect) sebanyak 735 kasus,” tambahnya.(Wap)

Tags: