Tak Pernah Bermimpi Mengejar Titel, Hanya Ingin Bermanfaat untuk Orang Sekitar

Gubernur Soekarwo saat menyanyikan lagi Padamu Negeri usai resmi menyandang gelar Doktor Honoris Causa. Di momen inilah Pakde Karwo mengaku sangat terharu.

Gubernur Soekarwo saat menyanyikan lagi Padamu Negeri usai resmi menyandang gelar Doktor Honoris Causa. Di momen inilah Pakde Karwo mengaku sangat terharu.

Di Balik Penganugerahan Doktor Honoris Causa Pakde Karwo
Kota Surabaya, Bhirawa
Dia berdiri tegap di tengah forum sendirian. Iringan lagu Padamu Negeri terdengar begitu menyentuh menggugah semangat nasionalisme setiap telinga yang mendengarnya, khususnya bagi orang yang sedari tadi berdiri. Di momen itulah terasa sangat sakral hingga membuatnya terharu menahan jatuhnya tetasan air mata.
Dr (HC) Dr H Soekarwo SH, MHum, dialah pria yang sedari tadi berdiri dan menyanyikan lagu Padamu Negeri dengan sangat khidmat. Iringan lagu itu pula yang menandai berakhirnya prosesi penyematan gelar Doktor Honoris Causa bagi Gubernur Jatim itu dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di Aula Garuda Mukti Lantai V Kantor Manajemen Kampus C Unair, Sabtu (22/8).
Sebelum itu, Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, sekitar 60 menit juga menyampaikan pidato ilmiah berjudul ‘Jatimnomics. Sebuah Model Indonesia Incorporated dalam Menghadapi Era Perdagangan Bebas Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif’. Berkat karya dan prestasi inilah pula mantan Sekdaprov Jatim itu mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa yang ke-10 dan yang kedua dalam bidang ilmu ekonomi di Unair.
Setelah duduk kembali di tempat yang disediakan di baris depan sebelah para wakil rektor Unair dan sebelah Ketua Majelis Wali Amanah Unair Sudi Silalahi, mata Pakde Karwo tertuju pada seluruh tamu undangan yang hadir di ruang tersebut. Salah satunya kepada keluarga yang turut hadir di barisan depan yaitu Dra Hj Nina Soekarwo, istri Pakde Karwo yang selalu setia mendampinginya, dan dua orang anak serta satu menantunya.
“Istri saya yang saya cintai, Dik Nina (Nina Soekarwo). Saya ucapkan terima kasih atas dukungannya selama ini. Begitu pula ketiga anakku yang membanggakan. Kalian adalah penyemangatku,” ucap Pakde Karwo sebelum menutup pidato ilmiahnya.
Baginya, keluarga adalah motivasi terbesarnya. Inspirasi juga kerap lahir dari keluarga. Saat ini, Pakde Karwo dikaruniai tiga orang anak yakni, Ferdian Timur Satya Graha BComm, MComm, Karina Ayu Paramita BComm, MComm dan Kartika Ayu Prawitasari.
Menurut Gubernur kelahiran Madiun 16 Juni 1950 itu, apa yang diraihnya selama ini khususnya gelar titel akademik yang disandangnya bukan menjadi tujuan utama kehidupannya. Ia hanya ingin berusaha bekerja keras dan bermanfaat untuk orang-orang di sekelilingnya.
“Saya tidak pernah bercita-cita bermimpi memiliki gelar banyak, termasuk titel Doktor Honoris Causa. Saya hanya ingin bermanfaat untuk orang-orang di sekitar saya,” ungkap Pakde Karwo ditemui usai acara.
Namun, gebrakan-gebrakan Pakde Karwo atas semua dedikasi dan kontribusinya terhadap perkembangan perekonomian Jatim ini ditangkap oleh Unair. Tanpa sepengetahuannya, tim Unair mengincar hingga suatu saat tim kampus mendatanganinya.
Ada 44 orang tim khusus Unair yang menilai apakah Pakde Karwo pantas mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa. Sebab selama ini sejak Unair berdiri 61 tahun silam, baru ada 9 anak bangsa yang diberikan gelar tersebut. “Penghargaan ini bukan saya yang mengajukan, tapi Unair yang mencari dan memberikannya pada saya,” ujarnya.
Salah seorang puteri Pakde Karwo, Kartika Ayu Prawitasari mengaku sangat bangga atas apa yang telah diraih ayahandanya itu.  “Alhamdulillah, puteri mana yang tidak bangga melihat ayahnya mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa. Semua ini berkat Allah dan semua keluarga selalu mendukungnya,” kata Tika, begitu ia biasa disapa.
Perempuan yang kini masih menyelesaikan pendidikan di Australia ini mengaku, sangat bangga, senang dan terharu. Sebab kerja keras ayahnya siang hingga malam tak henti berpikir untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat Jatim mendapat apresiasi khusus.
Bagi Tika, ayahnya adalah figur yang sangat menginspirasi. Pakde Karwo selalu meminta pendapat keluarga dalam berbagai hal termasuk urusan tugas sebagai gubernur. “Piye nduk menurutmu ? (Bagaimana nak menurutmu ?),” katanya menirukan ucapan ayahnya.
Kebiasaan itu biasanya disampaikan Pakde Karwo saat makan bersama keluarga. Selalu ada tambahan diskusi ringan bersama keluarga yang menjadi bumbu keharmonisan keluarga. “Terus terang saya sangat terharu. Unair memberikan apresiasi pada ayah saya,” katanya.
Tak hanya pada Tika, kebiasaan serupa juga dilakukan Pakde Karwo pada putera pertamanya, Ferdian Timur Satya Graha, yang kini menduduki salah satu jabatan di Bank Jatim ini. “Kalau ngumpul Sabtu-Minggu Ayah juga mengajak diskusi soal ekonomi. Apalagi kan saya tinggal di Surabaya jadi lebih sering diajak diskusi,” ungkapnya.
Sementara Bude Karwo, mengaku selalu mendukung suaminya untuk berpikir dan bekerja demi masyarakat Jatim. “Mudah-mudahan dengan anugerah dari Unair ini, Pakde semakin semangat membangun Jatim. Bukan penghargaan ini yang dikejar, tapi kontribusi nyata kepada masyarakat,” katanya. [Zainal Ibad]

Tags: